Tajukpolitik – Fokus raih kemenangan satu putaran, Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran minta para relawan tak ambil pusing dengan serangan lawan politik.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua TKN, Ali Masykur Musa, dalam acara doa bersama relawan Prabowo-Gibran di Markas TKN Fanta HQ, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/12).
Perihal serangan-serangan yang menyasar Prabowo-Gibran, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama itu mengatakan biarkan dibalas oleh Tuhan.
“Biarlah Allah membalas, karena Allah Maha Adil,” ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis.
Ali mengatakan para relawan harus menjaga kesabaran dan tidak usah membalas terhadap pelecehan.
Kepada para relawan yang hadir dalam acara doa bersama itu, Ali meminta para pendukung pasangan calon nomor urut 02 fokus menyampaikan kabar-kabar baik tentang visi dan misi Prabowo-Gibran. Menurut Ali, penyampaian visi dan misi akan lebih diterima oleh rakyat.
“Kita kerja fokus terhadap pemenangan,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, mengklaim pasangan Prabowo-Gibran terus mendapat serangan lawan politik dan delegitimasi dari berbagai pihak. Yusril menyebut motif penyerangan sejak pencalonan itu ditengarai untuk mendelegitimasi kemenangan Prabowo-Gibran jika nanti memenangkan kontestasi ini.
“Jika (Prabowo-Gibran) menang adalah hasil dari proses cacat etik dan banyak indikasi kecurangan,” kata Yusril dalam Webinar ILDES bertema Upaya Delegitimasi Kemenangan Capres-Cawapres Pilpres 2024, seperti dalam keterangan tertulis Rabu (6/12).
Menurut Pakar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia itu, negara ini berjalan sesuai prinsip hukum yang demokratis. Di Indonesia, kata dia, kekuasan pemerintah negara memerlukan legitimasi, baik politik maupun hukum.
Pemenang pemilu otomatis akan memperoleh legitimasi politik karena mayoritas rakyat memilihnya. Sementara itu, legitimasi hukum berkaitan dengan persoalan apakah kekuasaan itu sah atau tidak dilihat dari sudut hukum dan konstitusi.