Kamis, 21 November, 2024

Elektabilitas Ganjar Kian Merosot, Pengamat: Tren Anti PDIP Makin Besar

TajukPolitik – Elektabilitas Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo kian merosot, disebabkan oleh munculnya tren anti PDIP yang semakin membesar.

Hal itu disampaikan oleh analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah Dedi Kurnia Syah terkait merosotnya elektabilitas Ganjar Pranowo.

Menurutnya, Ganjar akan semakin sulit dalam pertarungan Pilpres di 14 Februari 2024 nanti.

“Ganjar mulai masuk perangkap elektabilitas, di mana ia kesulitan mencari jalan keluar dari arena pertarungan Prabowo-Anies, Ganjar kian sulit karena tren anti PDIP semakin membesar,” ucap Dedi, Senin (1/1).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion ini mengatakan popularitas Ganjar menurun juga karena Ganjar sudah keliru dalam menentukan fokusnya di awal-awal Pemilu.

“Di satu sisi ingin mengambil ceruk Jokowi, tetapi gagal karena justru sering lakukan kritik. Hingga sebagian besar loyalis Jokowi bergeser ke Prabowo, menguat pasca Gibran disandingkan,” tutupnya.

Direktur Program Nusantara Strategic Network (NSN) Huslidar Riandi mengatakan pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpeluang menang satu putaran pada Pilpres 2024 setelah hasil survei menunjukkan elektabilitasnya mencapai 50,8 persen.

“Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 50,8 persen, kokoh di atas 50 persen atau berpeluang menang satu putaran pada Pilpres 2024,” kata Huslidar Riandi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Huslidar mengatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran semakin kokoh sejak didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sekitar tiga bulan yang lalu.

Dalam satu bulan, elektabilitas Prabowo-Gibran naik dari 44,5 persen hingga 50,3 persen atau telah melebihi syarat pilpres untuk berlangsung satu putaran.

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersaing ketat dengan Ganjar Pranowo -Mahfud Md berebut peringkat kedua.

Selisih keduanya cukup ketat, Anies-Muhaimin meraih elektabilitas 22,3 persen, unggul dari Ganjar-Mahfud yang meraih 21,4 persen, sedangkan sebanyak 5,5 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini