TajukPolitik – Pakar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana kembali buka suara terkait dengan manuver cawe-cawe yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024.
Kali ini dirinya menguliti strategi kepala negara tersebut yang terlihat memberikan restunya kepada dua sosok politikus dengan elektabilitas tinggi, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Denny Indrayana mengatakan manuver menebar dukungan tersebut sengaja dilakukan oleh Jokowi. Tujuannya demi mencegah menangnya sosok dari Anies Baswedan. Menurutnya, presiden sadar kekuatan yang dimiliki oleh mantan menteri pendidikan tersebut.
Akademisi ini mengatakan suara dari mantan gubernur tersebut coba dipecah lewat dukungan menuju Prabowo. Hal ini demi menangnya sosok dari Ganjar.
“Singkatnya, pemilih Prabowo dan Anies beririsan. Dengan memajukan Prabowo, kemungkinan Ganjar untuk menang semakin besar, ketimbang risiko hanya menghadapkannya langsung dengan Anies,” ujarnya dalam laman Integrity Law Firms, dikutip pada Minggu (04/06).
Tak hanya berhenti di sana, pengamat ini mengatakan masih ada upaya pemecahan suara yang dimiliki oleh Anies. Jokowi disebutkan menyiapkan Sandiaga Uno.
Menteri tersebut disiapkan untuk menjadi wakil dari Ganjar. Denny mengatakan hal ini tak terlepas politikus tersebut yang dekat dengan kelompok Islam. Hal ini dilakukan dalam rangka jika terjadi kegagalan dalam upaya menjegal sosok dari Anies.
Denny mengatakan dengan terpecahnya suara dukungan yang datang menuju mantan pejabat negara tersebut, Jokowi berharap kemenangan akan menjadi milik dari Ganjar.
“Dengan harapan suara merah akan bulat ke Ganjar, dan karenanya lebih mungkin masuk putaran final, dan menang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi secara terbuka mengumumkan niatnya untuk ‘cawe-cawe’ demi kemajuan bangsa dan negara, dengan penekanan pada arti positif dari frasa tersebut.
“Meski saya akan cawe-cawe, saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan mengotori demokrasi,” ungkap Jokowi di Istana Negara pada Senin (29/5).
Jokowi masih kerap sibuk menjodohkan capres dan cawapres selain Anies Baswedan. Seolah benar dugaan jika Jokowi tidak ingin Anies menjadi pemenang pimilihan presiden dalam pemilu 2024 mendatang.