TajukPolitik – Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan bahwa partainya masih mencermati kandidat yang akan didukung untuk Pilgub Jawa Tengah (Jateng) 2024. Meski begitu, Partai Demokrat akan tetap berkoalisi dengan partai-partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Jawa Tengah ini belum ada tuannya, ini yang ingin kami sampaikan tentunya kita lihat putra-putri terbaik ya di negeri ini. Ada beberapa nama, ada Pak Luthfi, ada Pak Dico Ganinduto, Mas Sudaryono,” ujar Herzaky saat ditemui di Kantor Gubernur Jateng, Jumat (12/7).
Dia menyebut bahwa partainya cenderung akan berkomunikasi dengan partai yang ada di KIM. Menurutnya, ada peluang KIM mengusung dua kandidat calon gubernur di Pilgub Jateng. “Bisa saja dari KIM dua calon, kenapa tidak? Kan kita partai-partai besar semua, punya kader-kader yang hebat semua dan ternyata mendapat respons positif dari masyarakat, lalu bisa bangun koalisi, ya kenapa tidak? Yang penting kami ingin sejalan juga kepemimpinannya nanti dengan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” katanya.
Herzaky menyebut bahwa dinamika politik di Jateng saat ini masih sangat dinamis. Berbeda dengan Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim) yang memiliki Ridwan Kamil dan Khofifah, Herzaky menyebut bahwa belum ada kandidat yang sangat dominan di Jateng. “Kami meyakini di Jawa Barat kalau Ridwan Kamil atau Dedy Mulyadi maju, mereka lah yang akan memimpin, tapi di Jawa Tengah bagi kami belum ada sosok satu pun yang domino, yang memiliki keunggulan yang jauh sehingga surveinya tipis-tipis. Dan yang penting berarti apa, mesin politik yang bekerja nantinya, koalisi yang terjalin nantinya, pasangan gubernur, wakil gubernur yang jadi kuncinya, ini akan maju siapa itu yang akan jadi kunci,” terangnya.
Nama-nama yang muncul juga bisa berkembang di waktu-waktu terakhir ini. Herzaky yakin Demokrat tetap akan berkoalisi dengan partai-partai KIM. “Intinya tidak ada tuannya, tidak ada calon gubernur yang mempunyai keunggulan mutlak atau yang dominan. Jadi bagi kami semua ini masih beda-beda tipis, jadi tergantung dua, mesin politik dan bagaimana kekuatan wakilnya. Ini menjadi penting, jadi bukan gubernurnya aja, tapi wakilnya menjadi faktor penting dalam memastikan kemenangan ini dan kita lihat publik ke depan,” jelasnya.
Dalam konteks ini, partai-partai dalam KIM diharapkan mampu menyusun strategi yang solid untuk memastikan kemenangan dalam Pilgub Jateng 2024. Dengan dinamika politik yang masih cair, peluang bagi setiap kandidat tetap terbuka lebar, dan partai-partai harus siap beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Dengan demikian, komunikasi dan koordinasi antarpartai dalam KIM akan menjadi kunci untuk menghadapi Pilgub Jateng 2024 dengan sukses.