TajukPolitik – Partai Demokrat, Golkar, dan PKS jajaki koalisi besar hadapi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon pada Pilkada serentak tahun 2024.
Hal itu ditandai dengan pertemuan Partai Golkar dengan Partai Demokrat yang berlangsung di sekretariat DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, Minggu (2/5).
Pada pertemuan itu, Partai Golkar secara terang-terangan ingin mengajak Demokrat membangun koalisi untuk Pilwalkot Cirebon 2024.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Cirebon, Andrie Sulistio menyampaikan, koalisi menjadi landasan sebagai rumah untuk memenangkan Pilkada 2024 Kota Cirebon.
“Kalau kesepakatan resmi belum ada, tapi kami sepakat akan bertemu dengan partai politik lain yang masuk Koalisi Indonesia Maju (KIM),” ujar Andrie, Senin (3/6).
Dalam waktu dekat, kata Andrie, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan PAN. Pasalnya, PAN merupakan salah satu anggota KIM.
“Kemudian kami juga ada komunikasi juga dengan Hanura, PKB, PKS, PPP serta PDI Perjuangan,” katanya.
Andrie mengakui, salah satu kesepakatan dengan Demokrat ini, akan menjadi poros koalisi besar. “Saat ini memang masih dinamis. Tetapi ada arah kesana,” paparnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, Dian Novitasari menjelaskan, ini kebanggaan dan kebahagiaan. Karena ini bentuk keseriusan membentuk koalisi.
“Ini adalah langkah awal sebuah keseriusan dengan cara bersilaturahmi ke DPC Partai Demokrat,” ujarnya.
Demokrat, kata Dian, sangat terbuka dengan parpol lainnya. Bahkan pihaknya sudah berencana bertemu dengan beberapa parpol lainnya untuk membentuk koalisi dan memenangkan Pilkada 2024.
“Kami terbuka bekerja sama untuk Pilkada 2024 dalam satu kesepahaman. Dengan Golkar, kami akan ada pertemuan kembali untuk memperkuat membangun koalisi,” jelasnya.
Dua partai politik ini juga sepakat untuk membangun rumah koalisi terlebih dahulu. Terpenting adalah menguatkan komunikasi, tanpa membicarakan sosok nama yang akan diusung pada Pilkada nanti.
Sebagai informasi, ada beberapa sosok nama dari dua parpol ini yang sudah banyak dibicarakan dipublik. Dari Golkar ada nama Effendi Edo dan Heri Hermawan. Sedangkan di tubuh Demokrat ada sosok Mohammad Handarujati Kalamullah.
Demokrat bertemu PKS
Partai Demokrat dan PKS Kota Cirebon melangsungkan pertemuan membahas potensi koalisi besar untuk Pilwalkot Cirebon, yang berlangsung di ruang rapat sekretariat DPD PKS Kota Cirebon.
Pertemuan Demokrat dengan PKS ini salah satu tindaklanjut partai berlambang mercy itu setelah komunikasi dengan Partai Golkar pada akhir pekan lalu.
Ketua DPC Demokrat Kota Cirebon, Dian Novitasari menyampaikan, pertemuan antar-parpol menjadi hal lumrah, terlebih menjelang Pilkada Kota Cirebon 2024.
“Demokrat dan PKS bersepakat untuk berkoalisi. Kami akan membangun rumah dulu, baru kemudian membahas nama sosok yang akan diusung menjadi calon wali kota dan wakil wali kota Cirebon,” ucap Dian, Selasa (4/6).
Dian mengatakan, PKS Kota Cirebon ingin melaporkan terlebih dahulu ke DPW PKS Jawa Barat terkait hasil pertemuan dengan Demokrat. Salah satunya adalah kesepakatan dan kesepahaman untuk berkoalisi.
“PKS masih harus melapor ke jajaran atas (DPW PKS Jabar), karena tidak bisa langsung memberikan keputusan,” kata Dian.
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Cirebon, Karso menyampaikan, prinsipnya Demokrat mengajak membangun rumah besar atau koalisi bersama. Pihaknya belum memutuskan, karena harus melaporkan ke DPW PKS Jawa Barat.
“Belum ada keputusan resmi. Setelah bertemu Demokrat Kota Cirebon akan menyampaikan laporan kepada DPW PKS Jawa Barat yang kemudian disampaikan kepada DPP PKS,” tuturnya.
Karso juga menyinggung terkait Koalisi Partai Nasdem-Gerindra. Ia menilai hal tersebut lumrah saat menjelang pesta demokrasi atau Pemilu. Terlebih di tingkat pusat, Nasdem dan PKS berkoalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) kemarin.
“Pada pilpres lalu, Nasdem dan PKS satu koalisi mengusung Anis-Muhaimin. Tetapi jelang Pilkada ini dinamikanya Partai Nasdem-Gerindra berkoalisi, sehingga maka komumikasi selanjutnya dengan Demokrat,” pungkasnya.