TajukPolitik – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, Demokrat mendorong TNI mematangkan blue print transformasi dan modernisasi.
AHY mengungkapkan setelah debat Pilpres ketiga, ditanya soal pertahanan dan hubungan internasional. PD akan mendorong cetak biru pertahanan nasional untuk transformasi dan modernisasi TNI.
Dalam pidato politik di Yogyakarta, AHY menyampaikan Indonesia perlu terus meningkatkan postur pertehanan negara. TNI harus menjadi angkatan bersenjata kelas dunia.
“Indonesia perlu terus meningkatkan postur pertahanan negara, dengan membangun TNI menjadi angkatan bersenjata yang berkelas dunia, profesional, modern, adaptif, serta disegani negara lain dan dicintai rakyatnya,” kata AHY dalam pidato politiknya, Jumat (19/1).
AHY mendorong untuk TNI mematangkan blue print transformasi dan modernisasi TNI. Blue print itu menjadi acuan untuk membangun pertahanan kelas dunia.
“Untuk itu, saya optimistis dan ingin terus mendorong TNI dalam mematangkan blue print transformasi dan modernisasi TNI, baik jangka pendek, menengah maupun panjang; sebagai acuan dalam membangun kapasitas pertahanan yang berkelas dunia,” ucapnya.
Cetak biru pertahanan nasional membuat setiap anggaran yang dikeluarkan akan sesuai dengan program pertahanan. Dengan itu, bisa berdampak pada penguatan TNI.
Dengan cetak biru pertahanan nasional, setiap rupiah yang dibelanjakan pemerintah dalam sejumlah program pertahanan, AHY meyakini akan benar-benar berdampak langsung pada penguatan profesionalitas TNI sebagai tentara modern.
“Partai Demokrat berkomitmen untuk memastikan adanya alokasi anggaran pertahanan yang cukup dan proporsional guna memenuhi kebutuhan pertahanan negara, sesuai dengan kemampuan keuangan negara,” kata dia.
Dalam bidang pertahanan, AHY mengatakan partainya mengusung prinsip People First. Yang artinya manusia atau prajuritlah yang menentukan. “The man behind the gun, kemampuan militer suatu negara, akan ditentukan oleh prajurit yang menggunakan senjata tersebut,” kata dia.
“Jadi bukan semata-mata (TNI unggul) oleh senjatanya, bagi kami, setiap personel TNI adalah aset bangsa, maka pengembangan dan pembinaan karier prajurit perlu mengedepankan merit system serta kepemimpinan yang bijak dan berorientasi pada kepentingan organisasi,” kata dia.
Sedangkan untuk Polri, AHY mengatakan harus terus ditingkatkan kapasitasnya, peralatannya, dan sumberdaya manusianya. Caranya, Polri harus dibangun menjadi institusi yang profesional, responsif, netral dan imparsial.
“Kita akan terus mendukung reformasi Polri sebagai institusi yang lebih mengayomi dan melayani masyarakat, melaksanakan tugas penegakan hukum dan menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Menurut AHY, Indonesia perlu memperbesar peran TNI dan Polri dalam upaya menjaga
perdamaian dunia.
“Indonesia perlu terus meningkatkan kapasitas diplomasi dan kerjasama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa termasuk Departemen Operasi Pemelihara Perdamaian PBB,” kata dia.