TajukPolitik – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan Partai Demokrat berpotensi akan meninggalkan Koalisi Perubahan untuk bekerja sama dengan PDIP pada Pilpres 2024
“Bisa saja dalam situasi terpaksa, Partai Demokrat merapat ke PDIP. Tapi, Demokrat sejauh ini tidak memiliki catatan meninggalkan koalisi di tengah jalan,” ujarnya yang dikutip senin, (10/7).
Namun menurutnya hal tersebut terjadi, besar kemungkinan bukan soal Cawapres. Melainkan, soal penyelamatan partai. Bisa saja karena, Partai Demokrat sedang menghadapi tekanan.
“Misalnya, terkait manuver pihak tertentu yang ingin menyabotase Demokrat,” jelas dedi.
Menurutnya, bisa saja ada pilihan bagi Demokrat, untuk keluar dari Koalisi Perubahan. Jika itu dilakukan, sangat mungkin Demokrat terbebas dari gangguan tersebut dan tetap bisa ikuti Pemilu 2024.
“Dari pertemuan dengan PDIP, Demokrat ingin menunjukkan, punya kawan yang kuat, yakni PDIP. Sehingga, siapa pun perlu menakar dua kali jika ingin menyabotase Demokrat,” tuturnya.
Situasi hari ini, menurut Dedi, semua partai sebenarnya tidak dalam posisi aman. Sehingga, saling membangun komunikasi bisa membuat koalisi cair demi keselamatan masing-masing. Termasuk Demokrat yang bisa saja menyelamatkan diri dengan merapat ke PDIP.
Apalagi pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Puan Maharani adalah inisisasi dari PDIP. Artinya PDIP ingin membuka kerjasama dengan Demokrat pada Pilpres 2024 mendatang.
“Saya menilai, pertemuan itu inisiasi PDIP untuk menggali potensi kerja sama. Orientasinya jika bukan untuk mencari titik lemah Koalisi Perubahan, adalah untuk penjajakan kemungkinan kerja sama pada putaran kedua Pilpres,” ujarnya.
Dirinya menegaskan bahwa kemungkinan kerjasama anata demokrat dan PDIP sangat mungkin terjadi.
“Iya, masih ada. Apalagi, saya menilai, PDIP tidak ingin ikut dianggap andil memusuhi Koalisi Perubahan,” tukas Dedi.
Seperti diketahu hubungan Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) semakin baik. Baiknya hubungan kedua partai itu, dibeberkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Menurutnya, komunikasi antar kader PDI Perjuangan dan Demokrat semakin intens.
“Cair sekali,” cerita Hasto di Rumah Aspirasi, Jakarta Pusat.
Komunikasi yang terjadi, lanjut Hasto, bukan hanya di tataranelite partai. Di DPR, kata dia, hubungan antara Fraksi PDIP dengan Fraksi Demokrat pun semakin erat.
“Setelah pertemuan Mbak Puan dan Mas AHY, sekarang di tingkat Komisi DPR juga sangat cair,” tutur politisi kelahiran Yogyakarta, 56 tahun silam ini.
Dia pun menyambut baik suasana yang indah dengan Partai Demokrat itu. Menurutnya, hubungan PDIP dengan partai berlogo Mercy itu, terus menunjukkan tren positif.
Hasto yakin, hubungan yang baik ini, bisa berdampak positif untuk kemajuan bangsa. “Ini merupakan energi yang positif untuk langkah-langkah ke depan,” ucapnya.
Seperti diketahui, membaiknya hubungan antara dua partai ini, diawali pertemuan Puan Maharani dan AHY di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu pagi (18/6).
Puan yang merupakan Ketua DPP PDIP, dianggap representasi dari Megawati Soekarnoputri. Sedangkan AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, dianggap mewakili Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).