TajukNasional Pasangan calon (Paslon) calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya alias De Gadjah-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) berdebat panas dengan paslon nomor urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), saat debat cagub-cawagub Bali, Sabtu (9/10) malam lalu.
Debat kedua itu diwarnai saling adu argumen terkait penolakan yang berujung batalnya gelaran Piala Dunia U-20 di Bali beberapa tahun lalu karena ada timnas Israel.
Hal tersebut bermula ketika De Gadjah bertanya ke paslon nomor urut 2 soal hubungan antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Pusat.
Dan apakah akan membuat kebijakan sesuai arahan presiden atau ketua umum partai. Untuk diketahui, Paslon 02 yang merupakan petahana adalah kader PDIP.
De Gadjah lalu menimpal jawaban Koster atas pernyataannya dengan menyentil soal penolakan Pemprov Bali atas putaran final Piala Dunia U-20 di Pulau Dewata yang salah satu pesertanya adalah timnas Israel.
“Saya yakin itu hanya pernyataan yang faktanya saja dari Paslon 02. Yang sebabnya di mana rekam jejak Paslon 02 menolak Piala Dunia U-20 pada saat menjelang Piala Dunia,” ujar De Gadjah menimpali jawaban disambut teriakan simpatisan di dalam forum debat.
Menurut De Gadjah, menolak Piala Dunia di Bali adalah pembangkangan dan subordinasi. Dia pun menyinggung soal event internasional sebelumnya yang melibatkan Israel yaitu Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali, dan tidak ada penolakan dari pemprov yang saat itu dipimpin Koster sebagai gubernur.
“Jadi kami olahraga dibawa ke politik, sebaiknya tidak elok yah sebagai pemerintah daerah, gubernur, sebagai perwakilan pemerintah pusat, itu merupakan hal yang tidak baik untuk dicontoh. Karena itu bukan kewenangan kita, itu kewenangan pemerintah pusat, seperti keamanan, politik luar negeri, yustisi, fiskal dan lain-lain itu adalah kewenangan pusat bukan kewenangan Provinsi Bali atau gubernur,” ujar De Gadjah yang juga Ketua DPD Gerindra Bali itu.
Oleh karena itu, menurut De Gadjah ke depan hal tersebut harus dievaluasi agar presiden, gubernur, dan pemerintah di kabupaten bisa berkoordinasi dengan baik.
“Dan tentunya setelah kami diberi mandat oleh masyarakat, kita akan libatkan seluruh masyarakat untuk membangun Bali ini bersama dan jika membangun bersama pasti hasilnya lebih luar biasa,” jelas De Gadjah.
Pernyataan Cagub De Gadjah, langsung ditanggapi Cagub Koster. Koster mengatakan penolakan Piala Dunia U-20 jika timnas Israel bertanding di sana itu ada dasar hukumnya.
“Saya tidak menolak tim Israel ke Bali. Tapi menolak kehadiran tim Israel bermain di Bali. Kejuaraan dunia U-20 tetap berlangsung. Mengapa saya menolak? Karena ada Dasasila Bandung, konferensi Asia-Afrika dan dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 3, tahun 2019 tidak boleh mengibarkan bendera, menyanyikan lagu kebangsaan Israel di dalam forum-forum resmi,” ujarnya.
“Sehingga, kalau ini dilaksanakan, maka mau tidak mau harus mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan Israel. Itu dilarang oleh aturan, kita di daerah justru ikut aturan yang dibentuk oleh pemerintah pusat, terima kasih,” ujar Koster.
Debat kedua Pilgub Bali itu mengangkat tema ‘Menyikapi Dinamika Otonomi Daerah di Bali’ dan digelar di The Meru Sanur, Denpasar.