Tajukpolitik – Partai Demokrat akan lebih nyaman berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo daripada dengan Gerindra.
Hal ini diungkapkan oleh Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang, Jumat (15/9).
“Dilihat dari komunikasi politik yang dibangun belakangan ini, yang lebih intens justru dengan PDIP. Kuat dugaan publik jika Demokrat akan bermitra dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo,” ujar Atang.
Atang mengemukakan pandangan itu berkaitan dengan arah perjuangan kemana Partai Demokrat akan berlabuh setelah mengambil sikap politik keluar dari koalisi perubahan.
Atang menyebut Demokrat harus memilih antara Ganjar atau Prabowo karena tidak ada lagi muncul capres baru atau koalisi baru, kecuali Demokrat abstain sebagaimana pilpres yang lalu.
“Namun, melihat kecenderungan yang ada saat ini, menurut saya, Demokrat akan lebih nyaman berkoalisi dengan PDIP daripada dengan Gerindra,” tutur Atang.
Sungguh pun begitu, lanjut Atang, keinginan Demokrat tidak serta merta diterima oleh PDIP sebagai mitra koalisi. PDIP memasang syarat yang harus dipenuhi oleh Demokrat.
“Ini bisa dipahami karena sejarah PDIP dan Demokrat merupakan rivalitas politik masa lalu, karena ketika Demokrat berkuasa saat itu, PDIP berada di luar kekuasaan sebagai oposisi,” jelas Atang.
Pandangan senada disampaikan pengamat politik dari Universitas Nusa Cendana Kupang Yohanes Jimmy Nami yang mengatakan PDIP menjadi pelabuhan yang cocok bagi Partai Demokrat yang telah keluar dari koalisi perubahan.
Menurut dia, pilihan Demokrat berkoalisi bersama PDIP mampu meningkatkan elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono secara personal dan Demokrat akan mendapatkan profit elektoral yang mumpuni.
“Selain itu, kehadiran Partai Demokrat dalam koalisi bersama PDIP dapat mencairkan kebekuan interaksi antara SBY dan Megawati Soekarnoputri selama ini dan hal ini mampu mendongkrak perolehan suara Demokrat,” ujar Yohanes.
Yohanes menambahkan branding PDIP yang merepresentasikan anak muda sangat cocok dengan tipikal AHY sebagai calon pemimpin masa depan.
“AHY memiliki usia relatif muda dan persemaian politik beliau masih panjang, tentu butuh waktu mematangkannya dan PDIP memiliki banyak kader muda, seperti Puan Maharani dan lainnya yang bisa dijagokan sebagai pemimpin masa depan,” ungkap Yohanes.