Tajukpolitik – Wakil Ketua Umum DPP Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), Opid Adisuryo, menyebut dengan berpengalaman sebagai pengusaha meyakini jika cawapres nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, unggul menghadapi Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD dalam debat cawapres pada malam nanti, Jumat (22/12).
Opid menyebut dengan berpengalaman sebagai pengusaha ditambah pengalaman sebagai Wali Kota Solo, tentu saja Gibran sudah pernah melakukan berbagai kebijakan ataupun kinerja nya bisa diukur yang nantinya akan menjadi senjata dalam debat cawapres tersebut.
Apalagi, lanjut Opid, dengan latar belakang sebagai pengusaha, tentu saja Gibran paham betul terhadap ekonomi dan siap memberikan solusi konkret.
“Di mata REPNAS, hanya Gibran yang memiliki pengalaman debat pada saat kontestasi pilkada dan latar belakang sebagai pengusaha, menjadikannya paham betul terhadap persoalan ekonomi dan siap memberikan solusi konkret,” ujar Opid kepada awak media, Jumat (22/12).
Opid juga berharap Gibran dapat mengungkap tantangan yang dihadapi generasi muda dalam merintis usaha dan menawarkan solusi untuk menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.
Pasangan lain, kata Opid, tanpa latar belakang pengusaha dan memiliki pengalaman debat terbuka, dinilai akan kesulitan dalam menyampaikan isu-isu pengusaha. Berbeda degan Gibran, diyakini akan memberikan solusi konkret dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak muda.
“Kami yakin bahwa Gibran akan menjawab pandangan sebelah mata terhadap anak muda dan pengusaha dengan program yang konkrit serta memberikan solusi tepat guna,” ucap Opid.
Opid menambahkan Repnas juga optimis Gibran akan tampil memukau pada debat malam nanti, sejalan dengan membawa program kerja nyata Repnas untuk menciptakan 10 juta lapangan kerja dan 2 juta pengusaha baru dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
“Sehingga negara dihormati di kancah global,” tambah Ocid.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bakal menyelenggarakan debat cawapres atau debat kedua dengan fokus perekonomian di JCC, Senayan, Jakarta, pada malam nanti. Tema debat menyoalkan ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
