Kamis, 30 Januari, 2025

Bawaslu Sindir Safari Politik Anies Baswedan, Refly Harun Singgung Pejabat Negara Kampanye Terselubung

TajukPolitik – Refly Harun menyinggung Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bajga yang diduga menyindir safari politik Bakal Calon Presiden (Bacapres) Partai NasDem Anies Baswedan.

Ia pun mempertanyakan Ketua Bawaslu yang nyinyir ke mantan Gubernur DKI Jakarta itu meskipun tidak ada jangakauan apa-apa ke Anies.

“Agak heran ketua Bawaslu kok kayanya nyinyir ke Anies terus dan nyindir-nyindir. Padaha dalam konteks Bawaslu saat ini mereka tidak memiliki jangakauan apa-apa terhadap Anies,” ucapnya dikutip tajuknasional.com dari channel YouTubue Refly Harun, Selasa (21/2).

Mantan Komisaris BUMN ini menyebut bahwa jika Bawaslu menyinggung Partai NasDem tentu dipersilahkan.

“Karena NasDem sudah menjadi ojek pengawasan karena sudah menjadi peserta pemilu,” ucapnya.

Akan tetapi, kata Refly bahwa Anies masih menjadi orang bebas dan berhak mau melakukan kegiatan apa saja.

“Tapi kok disindir-sindir melulu, Bawasalu sampai bicara ‘ada calon presiden yang katanya keliling dan ngumpulin masa’. Boleh saja ngumpulin massa, yang bilang nggak boleh itu siapa,” paparnya.

Mantan Staf Ahli Ketua MK ini pun menyinggung Bawaslu yang harusnya memperhatikan pejabat-pejabat publik yang melakukan kampanye terselubung menggunakan fasilitas negara.

“Itu pun hanya mempermasalahkan seacara etik karena juga tidak punya kewenangan untuk melakukan penindakan ke mereka karena juga belum menjadi peserta pemilu,” bebernya.

Pria lulusan FH Hukum UGM ini pun berbicara mengenai tentang good governance sehingga sosok Anies tak pantas dikritik karena bukan pejabat publik.

“Sementara yang lainnya Erick Thohir, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo itu adalah pejabat publik sehingga kalau mereka melakukan langkah-langkah yang berbau kampanye misalnya, maka sesungguhnya secara etik mereka tidak pantas melakukan itu karena masih melekat jabatan negara tertentu dan menggunakan fasilitas negara,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyinggung soal safari politik calon presiden (capres) ke sejumlah wilayah di Indonesia jelang pemilihan umum (Pemilu).

“Kemudian safari politik, kemudian ada mohon maaf nih, keliling terus, lama-lama kan ono opo iki (ada apa ini)? Capres itu doang yang keliling terus,” kata Bagja dalam acara diskusi publik KedaiKOPI bertajuk OTW 2024 setahun jelang pemilu, mata rakyat tertuju ke KPU dan Bawaslu di Hotel Erian, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).

Bagja menjelaskan bahwa safari politik harusnya dilakukan di internal partai. Terlebih masa kampanye belum dibuka resmi. Sehingga, belum seharusnya melibatkan masyarakat di tempat umum.

“Nah, safari politik itu jadi persoalan bagi kita karena di internal partai seharusnya. Tidak usah melibatkan masyarakat. Sekarang jangan juga kita, kalau di internal partai oke lah, di gedung,” tandasnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini