TajukPolitik – Demokrat bantah ocehan Anas Urbaningrum beberapa waktu lalu sebut bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi presiden pernah kumpulkan ketua umum parpol pendukung pemerintahnya ke Istana Negara, seperti yang dilakukan Jokowi baru-baru ini.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra tegas bantah pernyataan Anas. Dia menegaskan bahwa SBY tidak pernah kumpulkan ketum parpol ke Istana Negara untuk membahas strategi pemenangan untuk pemilihan umum.
“Pak SBY setahu kami tidak pernah mengumpulkan parpol pendukung di Istana buat bentuk koalisi pilpres. Apalagi bahas-bahas strategi pemenangan koalisi untuk pilpres,” kata Herzaky seperti dikutip dari Suara.com
Namun, Herzaky tak menampik bahwa SBY memang pernah mengumpulkan ketum parpol. Menurut Herzaky, dikumpulkannya ketum parpol itu oleh SBY untuk mengawal kebijakan dan program pro rakyat yang diputuskan pemerintahan saat itu.
Agar bantuan benar-benar sampai ke rakyat, bukan bantuannya diambil kembali setelah Presiden meninggalkan lokasi acara,” tuturnya.
“Sedangkan Pak Joko Widodo sendiri mengakui, pertemuan 6 ketum parpol minggu lalu di Istana buat bahas-bahas strategi Koalisi Pilpres 2024. Makanya ada satu parpol pemerintah yang tidak diajak kumpul karena memilih beda koalisi untuk 2024,” ucapnya.
Sebelumnya, Anas menyebut beberapa kali SBY pernah mengadakan pertemuan yang sama seperti halnya yang dilakukan Jokowi.
“Banyak yang bertanya ke saya apakah dulu waktu periode Presiden SBY pernah ada pertemuan partai koalisi di Istana? Yang jelas pernah beberapa kali,” kata Anas melalui tulisan pribadinya dikutip Sabtu (6/5).
“Ada juga pertemuan partai koalisi di Istana, tetapi salah satu partai koalisi tidak diundang. Tentu konteks tidak diundangnya berbeda dengan kejadian periode Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Seperti diketahui Jokowi mengumpulkan 6 ketum Parpol di Istana membahas capres dan cawapres 2024 mendatang tanpa mengundang NasDem.