TajukPolitik – Nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi incaran sebagai cawapres potensial, membuat capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan ngebet mengajukan lamaran.
Surat tersebut ditandatangani oleh Anies Baswedan. Adapun tertulis di surat tersebut dibuat pada tanggal 25 Agustus dan disaksikan oleh 2 orang.
Berikut ini surat Anies ke AHY:
Mas AHY Yth
Semoga dalam keadaan sehat, tetap produktif dan selalu dalam kesehatannya.
Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024.
Teriring salam hormat.
Surat lamaran tersebut sudah dibalas oleh AHY yang intinya menerima pinangan dari Anies Baswedan untuk menjadi cawapres koalisi perubahan. Namun belum seminggu surat lamaran itu dibalas, Anies Baswedan ketahuan selingkuh dan khianati AHY.
Partai Demokrat menyebut Anies Baswedan sebagai pengkhianat, sebab telah berbohong dengan para pimpinan partai politik pengusungnya soal pilihan calon wakil presiden (cawapres).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan Anies secara berurutan telah bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada akhir pekan lalu.
Anies, menurut Riefky, sudah menyatakan akan memilih Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapresnya di Pilpres 2024.
“Bahkan, capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 [enam hari yang lalu]. Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi cawapresnya,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8).
Seperti diketahui secara sepihak Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.
“Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ungkapnya.
Anies sendiri langsung menerima untuk dipasangkan dengan Cak Imin padahal AHY sudah bersedia menerima pinangan mantan Gubernur DKI tersebut.
Melalui rapat Majelis Tinggi Partai, Demokrat memutuskan untuk mencabut dukungan kepada Anies Baswedan dan keluar dari koalisi perubahan.
Demokrat belum menentukan arah akan bergabung dengan kaolisi atau mendukung capres mana. Namun tawaran untuk bergabung sudah sejak lama baik kubu Prabowo maupun Ganjar Pranowo sudah memberikan tawaran bahkan nama AHY masuk sebagai kandidat cawapres dalam dua koalisi tersebut.
AHY tidak bergeming untuk masuk dalam koalisi Ganjar atau Prabowo meski namanya masuk radar sebagai cawapres. Demokrat tetap bersama koalisi perubahan sampai ahirnya keluar setelah Anies berkhianat.