Tajukpolitik – Analis Komunikasi Politik dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting, meniali sinyal akan memilih cawapres muda yang disampaikan oleh Anies Baswedan mengarah kepada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Untuk diketahui, dalam acara hari ulang tahun ke-12 Garda Pemuda Nasional Demokrat (Nasdem), Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan dan Persatuan menjawab pertanyaan wartawan dengan balik bertanya.
“Batas umurnya cawapres itu berapa ya? Pokoknya begini, yang penting semangatnya muda,” kata Anies di Jakarta, Jumat (14/7).
Menurut Selamat, pertanyaan Anies kepada wartawan tersebut, mengindikasikan akan memilih bakal cawapres berusia muda. Dari kata “batas umur”, sudah jelas yang diinginkan Anies tidak jauh dari syarat usia minimal cawapres.
Di mana syarat usia capres dan cawapres Pemilu 2024 adalah minimal 40 tahun. Hal ini berdasarkan UU Pemilu Tahun 2017.
“Berdasarkan teori interaksi simbolik, manusia menjadi makhluk hidup paling misterius di dunia. Dalamnya hati manusia tidak ada yang tahu. Ia serupa dengan lautan, dalam dan misterius,” ujar Selamat.
Selamat beralasan ada beberapa hal yang mempertegas jika cawapres muda yang dimaksud oleh Anies tersebut adalah AHY.
Pertama, lanjut Selamat, dari sisi umur. AHY saat ini baru berusia 44 tahun, artinya tentu masih sangat muda. Berikutnya, sambung Selamat, kedekatan Anies dengan AHY yang telah terlihat oleh masyarakat.
Ginting membeberkan AHY turut mengantarkan dan menjemput Anies Baswedan berangkat dan pulang dari ibadah haji di Bandara Soekarno-Hatta. Pertemuan itu sebuah kode keras untuk bisa dipahami publik secara komunikasi politik.
Sejauh ini ada lima kriteria bakal cawapres ideal versi Anies Baswedan. Pertama, punya kontribusi di dalam kemenangan. Kedua, membantu menyolidkan koalisi.
Ketiga, bisa membuat kerja sama di pemerintahaan lebih efektif. Keempat, memiliki visi yang sama, sehingga dapat bekerja sama dengan arah dan agenda yang sama. Kelima, berpotensi menjadi dwitunggal, punya chemistry yang baik.