Jumat, 22 November, 2024

Angka Kemiskinan Jateng Tinggi, Masyarakat Ragu Ganjar Bawa Ekonomi Indonesia Bangkit

TajukPolitik – Angka kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah masih tinggi membuat masyarakat meragukan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sebagai sosok yang dapat membawa arah ekonomi Indonesia bangkit.

Hal ini tergambar dari survei yang dirilis oleh Lingkaran Survei (LSI) Denny JA pada Senin, (29/5).

Menurut data BPS per September 2022, jumlah penduduk miskin Jateng tercatat 3,86 juta dengan tingkat kemiskinan 10,98%.

Angka ini jauh di atas rata-rata nasional yang sebesar 9,57% dan jauh di atas rata-rata provinsi di Pulau Jawa yakni 8,67%.

“Jika memimpin satu provinsi saja, Jawa Tengah, Ganjar gagal soal isu kemiskinan, bagaimana memimpin 38 provinsi?” tulis laporan yang dirilis Senin secara daring via YouTube.

Dalam rilis LSI Denny JA yang mengangkat isu “4 Pertarungan Pilpres 2024 (Isu Ekonomi, Teritori, Partai dan Media Sosial) ini, Ganjar mendapat peringkat terbawah dalam kategori sosok “strong leader yang menumbuhkan ekonomi.”

Peringkat pertamanya adalah Menteri Pertahanan RI dnan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 56,2 persen, disusul dengan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan 18,7 persen, dan Ganjar Pranowo 14,8 persen.

LSI Denny JA melakukan survei dengan metode multistage random sampling yang diikuti oleh 1200 responden. Survei yang dilakukan pada periode 3 Mei sampai 14 Mei 2023 ini memiliki tingkat margin of error +/- 2,9% serta riset kualitatif.

Berikut rincian angka kemiskinan di Jateng sejak 2013-2022:

2013: 4,86 juta orang atau 14,44 persen
2014: 4,56 juta orang atau 13,58 persen
2015: 4,57 juta orang atau 13,58 persen
2016: 4,50 juta orang atau 13,27 persen
2017: 4,45 juta orang atau 13,01 persen
2018: 3,89 juta orang atau 11,32 persen
2019: 3,74 juta orang atau 10,80 persen
2020: 3,98 juta orang atau 11,41 persen
2021: 4,10 juta orang atau 11,79 persen
2022: 3,83 juta orang atau 10,93 persen.

Badan Pusat Statistik Nasional (BPS) mengumumkan jika tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia mengalami penurunan per Maret 2022.

Data profil kemiskinan ini diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan setiap bulan Maret dan bulan September.

Dalam data tersebut disebutkan bahwa tingkat kemiskinan pada bulan Maret 2022 berada diangka 9,54 persen.

Artinya kemiskinan di Jateng lebih tingggi dari rata-rata tingkat kemiskinan nasional 9,54 persen sedangkan Jateng 10,93 persen.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini