TajukPolitik – Pengamat politik Rocky Gerung menyinggung motif tersembunyi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tiba-tiba ikut menolak kedatangan tim nasional (Timnas) Israel ke Indonesia.
Rocky Gerung menilai bahwa penolakan PDIP terhadap Timnas Israel berkaitan dengan Pemilu 2024, Partai di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri itu ingin ikut menebengi isu tersebut dalam menaikkan pamor.
“Problem-problem persiapan pemilu dikaitkan dengan datangnya Timnas Israel, seolah-olah kok enggak ada isu lebih seksi buat diangkat, tiba-tiba semua jadi kadrun,” ucapnya, dikutip tajuknasional.com dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (27/3).
Jika partai Islam yang mengungkit masalah Israel, jelas Rocky, masih masuk akal jika mendalami istu tersebut. Namun jika PDIP tiba-tiba nebeng di isu soal Israel, bisa jadi masalah elektabilitas.
Rocky Gerung juga melihat bahwa PDIP menggunakan nama Bung Karno untuk menaikkan elektabilitas. Mengingat alasan kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkit soal komitemen Bung Karno untuk menolak kedatangan Israel.
“Karena (PDIP) enggak ada argumen terpaksa kepada Bung Karno, Bung Karno jadi asuransi untuk naikkan elektabilitas. Kita lihat saja apa sebetulnya motif di belakang itu dan isu ini akan bertambah,” kata Rocky Gerung.
Padahal isu ini bisa dihentikan oleh Erick Thohir sebagai ketua PSSI buat menentukan, kan Menpra ikutin keingan Erick Thohir,” tukas Rocky Gerung.
Penolakan PDIP tersebut berbuntut panjang. Pihak PSSI menyatakan bahwa Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sudah menjatuhkan pembatalan drawing atau pengundian Piala Dunia U-20. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan, PSSI telah mendapatkan informasi itu dari FIFA pada Sabtu (25/3) pagi.
“Mereka telah memutuskan membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Bali yang rencananya dilakukan pada 31 Maret 2023,” ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga saat jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Ahad (26/3).
Arya memperkirakan pembatalan drawing ini salah satunya disebabkan karena penolakan Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster. “Memang kami belum mendapat surat resmi dari FIFA, tetapi pesannya jelas karena adanya penolakan dari Gubernur Bali (Wayan Koster) yang menolak Tim Israel sehingga dengan sendirinya drawing tidak bisa dilaksanakan tanpa seluruh peserta,” ujarnya.
Arya menilai hal ini sangat kontradiktif mengingat Koster sudah meneken Government Guarantee untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan pelaksanaan Piala Dunia U-20, termasuk di dalamnya drawing Piala Dunia U-20. “Pihak FIFA belum memberikan informasi mengenai waktu dan lokasi penyelenggaraan drawing Piala Dunia-20,” ucap Arya.