Rabu, 5 Februari, 2025

AHY Miliki Mesin Politik Kuat, Paling Pas Dampingi Anies Baswedan

TajukPolitik – Memiliki mesin politik yang kuat dan suara dukungan yang merata, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) paling pas jadi bacawapres mendampingi Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

“Posisi politik Partai Demokrat juga cukup menentukan eksistensi koalisi perubahan,” kata Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia Andi Yusran.

Partai Demokrat sendiri cukup konsisten dan terbukti loyal dalam koalisi yang juga diisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu.

“Walaupun coba dirayu untuk pindah koalisi, namun Demokrat keukeh tak ingin pindah ke lain hati,” tandas Andi Yusran.

Teka-teki Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 nampaknya akan segera terjawab. Alasannya karena Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mengaku sudah mengantongi nama calon pendampingnya.

Di sisi lain, PKS membocorkan ada tiga nama kandidat cawapres yang akan dipilih Anies, yakni Ketum Demokrat Agus Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mendukung Anies Rasyied Baswedan dicalonkan sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2024. Menurut dia, ada beberapa sosok yang dianggap cocok untuk mendampingi Anies sebagai cawapresnya.
Dia bilang Anies sudah dipersepsikan sebagai figur muslim.

Din menyarankan agar cawapres pendampingnya bukan dari pihak seberang. Dirinya pun menilai AHY pas jika disandingkan dengan Anies Baswedan.

“Kalau bisa wakilnya bukan dari seberang, yang subkultur. Inilah kebersamaan kita. Apalagi Koalisi Perubahan untuk Persatuan, maka kalau bisa bukan dari pihak sebrang,” kata Din di kediamannya saat ditemui Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Selasa, 23 Mei 2023.

Menurut dia, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa cocok mendampingi Anies pada Pemilu 2024.

“AHY masuk dalam kategori itu, karena masuk Partai Demokrat. Kalau Khofifah dari tokoh muslimin,” ujarnya.

Pun, dia menyarankan agar pasangan capres dan cawapres dipadukan antara nasionalis dengan religius. Sementara, kata dia, Anies direpresentasikan dari figur muslim.

Kalau saya pribadi agar merupakan kombinasi perpaduan dari dua sub kultur besar perpolitikan Indonesia, yaitu nasionalis dan religius. Harus pluralistik,” kata Din.

“Karena ini masyarakat dan bangsa yang majemuk. Oleh karena itu, saya tidak berada di posisi yang boleh mengusulkan, hanya boleh berpikir,” lanjut Din.

Namun, ia mengembalikan lagi soal bakal cawapres pendamping Anies kepada partai politik pengusung dalam Koalisi Perubahan.

“Sepenuhnya kepada partai pengusung dan capresnya. Tentu tugas partai dan capres yang diusung yang menentukan. Tapi kalau bisa perpaduan antara ada yang dari partai-partai Islam dan partai-partai bersifat kebangsaan,” ujarnya.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini