Minggu, 1 Juni, 2025

Tanggapi Tingginya Angka Menyontek, Hetifah Sjaifudian: Pendidikan Harus Lebih Fokus pada Karakter, Bukan Sekadar Capaian Akademik

TAJUKNASIONAL.COM – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menanggapi hasil survei yang dilakukan oleh KPK terkait “kejujuran akademik” yang mengungkapkan tingginya angka menyontek di sekolah dan kampus. Ia menyebut fenomena ini sebagai peringatan serius bagi dunia pendidikan Indonesia, yang harus dievaluasi secara menyeluruh.

“Dalam survei tersebut, ditemukan bahwa 78% sekolah dan 98% kampus masih terindikasi praktik menyontek. Ini adalah sinyal bahwa sistem pendidikan kita perlu segera dievaluasi, terutama dalam aspek pembentukan karakter, integritas, dan etika di kalangan siswa dan mahasiswa,” ujar Hetifah Sjaifudian kepada wartawan, Sabtu (26/4/2025).

Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar ini menilai bahwa fenomena menyontek menunjukkan bahwa sistem pendidikan Indonesia masih terlalu fokus pada hasil akademik, sementara nilai-nilai moral seperti kejujuran dan tanggung jawab belum sepenuhnya tertanam dalam diri para pelajar.

“Pendidikan kita tidak hanya harus menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga harus membentuk karakter yang jujur dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, para pemangku kepentingan pendidikan, dari guru hingga pemerintah, perlu memperkuat pendidikan karakter. Ini harus melibatkan lebih dari sekadar kurikulum formal, namun juga keteladanan, iklim yang sehat di sekolah, dan evaluasi yang tidak hanya mengutamakan nilai ujian,” jelas Hetifah Sjaifudian.

Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam menanamkan nilai kejujuran sejak dini. Menurutnya, orang tua harus mendukung anak-anak mereka dalam proses belajar yang sehat, tanpa hanya berfokus pada prestasi akademik semata. Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang menjunjung tinggi nilai moral.

“Keberhasilan pendidikan sejati tidak hanya diukur dari nilai akademik yang dicapai, tetapi dari karakter yang terbentuk. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menjadi mitra aktif dalam mendukung proses pendidikan ini,” tambah Hetifah Sjaifudian.

Sebagai informasi, dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) yang dirilis KPK pada 2024, skor pendidikan Indonesia tercatat sebesar 69,50%. Salah satu indikator utama dalam survei ini adalah kejujuran akademik, di mana ditemukan tingginya angka menyontek, yakni 78% di sekolah dan 98% di kampus.

Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menyatakan bahwa tingginya angka menyontek ini menjadi tantangan besar dalam menjaga integritas sistem pendidikan di Indonesia.

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini