TAJUKNASIONAL.COM — Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menegaskan bahwa proses penyusunan Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) masih terus berjalan dan melibatkan banyak pemangku kepentingan. Ia memastikan bahwa Komisi X tidak ingin tergesa-gesa dalam merampungkan regulasi penting tersebut.
“Banyak pihak telah memberikan masukan secara sukarela, mulai dari akademisi hingga pengamat pendidikan. Komisi X juga terus membuka diri terhadap berbagai masukan,” ujar Hetifah dari Fraksi Golkar, Sabtu (19/4/2025).
Hetifah menjelaskan bahwa setelah draf RUU Sisdiknas rampung, dokumen tersebut akan dilakukan uji publik agar publik bisa memberi tanggapan dan kritik.
“Draft sebelumnya tidak serta-merta kami buang. Itu tetap jadi referensi. Tapi tentu saja ada bagian yang akan direvisi agar lebih sesuai dengan tujuan pendidikan nasional,” jelasnya.
Ia menambahkan, belum bisa memastikan jadwal pasti uji publik karena proses harmonisasi masih berlangsung.
“Targetnya memang tahun ini. Tapi kami tak ingin terburu-buru. Prosesnya harus matang. Kalau belum rapi dan masih mentah, lebih baik kita fokus dulu menyempurnakan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.
Hetifah juga menekankan bahwa daerah tertinggal menjadi salah satu pertimbangan penting dalam penyusunan RUU ini, agar undang-undang yang dihasilkan benar-benar komprehensif, logis, sistematis, dan realistis.
“UU Sisdiknas ini sangat strategis. Karena menyangkut masa depan bangsa. Pendidikan adalah fondasi, dan kita ingin fondasi itu kokoh untuk semua wilayah, termasuk daerah tertinggal,” tutupnya.