Lebih lanjut, Dede juga menyinggung soal dampak minimnya ruang produksi terhadap kualitas gizi. “Kalau peternakan sempit, hewan ternak bisa stres, dan hasilnya tidak maksimal. Lahan sempit juga mempengaruhi kesehatan tanaman. Ini berisiko menurunkan mutu pangan yang justru ingin kita tingkatkan lewat MBG,” tambahnya.
Ia mendorong pemerintah untuk lebih serius melakukan evaluasi terhadap lahan-lahan yang tidak produktif. Langkah redistribusi atau alih fungsi, menurutnya, bisa menjadi solusi nyata dalam memperkuat infrastruktur ketahanan pangan nasional.
“Fondasi program MBG itu bukan hanya soal logistik dan anggaran. Tanpa penguatan di sektor hulu, termasuk ketersediaan dan pemanfaatan lahan, ini akan jadi program yang pincang,” tutupnya.