Lebih dari sekadar entitas ekonomi, Koperasi Merah Putih juga diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan di desa. Dengan mengintegrasikan koperasi dalam sistem produksi dan distribusi pangan, program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan warga desa dan mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak atau pihak ketiga.
“Ini bukan sekadar koperasi biasa, tapi kendaraan pembangunan ekonomi lokal sekaligus alat untuk menjaga kestabilan pangan nasional dari tingkat desa,” jelas politisi asal Dapil Jatim VII itu.
Sartono menegaskan bahwa keberhasilan program ini akan bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat desa itu sendiri.
“Kita butuh kolaborasi semua pihak agar koperasi ini benar-benar bisa menjadi tulang punggung ekonomi rakyat,” pungkasnya.