Sebelumnya, Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jaya berhasil mengamankan enam tersangka yang berperan sebagai admin dan anggota aktif grup tersebut. Mereka terbukti membagikan konten eksplisit yang melibatkan anak dan perempuan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menyatakan bahwa para pelaku telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. Tidak tertutup kemungkinan akan ada penambahan tersangka baru dari hasil pengembangan kasus.
“Barang bukti yang kami amankan meliputi perangkat elektronik, dokumen digital, serta konten ilegal yang menjadi bagian dari aktivitas kelompok tersebut,” ujar Trunoyudo.
Sahroni berharap keberhasilan ini menjadi peringatan serius bagi siapapun yang mencoba memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan konten menyimpang atau merusak moral publik.
“Ruang digital kita tidak boleh dibiarkan menjadi sarang predator. Saya harap ini menjadi efek jera, dan Polri terus tingkatkan pengawasan terhadap konten-konten serupa,” pungkas Sahroni.
