Namun pihak dekat Jokowi segera memberikan klarifikasi. Ajudan pribadinya, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, menyatakan bahwa kondisi Jokowi tidak mengkhawatirkan.
“Bapak hanya mengalami reaksi alergi kulit ringan dan saat ini sedang dalam masa pemulihan. Tidak ada kondisi medis serius,” ujar Kompol Syarif saat dikonfirmasi, Minggu (23/6), seperti dikutip dari CNA.
Ia juga menepis rumor yang menyebut Jokowi mengidap Sindrom Stevens-Johnson (SJS), penyakit kulit langka yang bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.
“Kabar tentang SJS itu tidak benar. Secara fisik, Bapak dalam keadaan sehat dan tetap menjalani aktivitas seperti biasa,” tegasnya.
Sindrom Stevens-Johnson sendiri, menurut informasi dari Mayo Clinic, adalah kelainan kulit parah yang biasanya diawali gejala flu, kemudian diikuti ruam dan lepuhan pada kulit dan selaput lendir. Meski gejalanya cukup mengganggu secara visual, ajudan Jokowi menegaskan bahwa mantan presiden itu tidak menunjukkan indikasi gejala sejenis.
Publik diimbau untuk tidak cepat percaya pada isu-isu yang beredar di media sosial tanpa klarifikasi resmi. Pemerintah juga diminta lebih terbuka dalam memberikan informasi agar tidak terjadi simpang siur di tengah masyarakat.