“Kita perlu menghidupkan kembali budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta edukasi tentang penggunaan masker, khususnya bagi yang mengalami gejala. Jangan sampai masyarakat kehilangan sense of urgency hanya karena suasana terlihat normal,” tuturnya.
Ia juga mendorong pengawasan lebih ketat di titik-titik masuk internasional seperti pelabuhan laut dan bandara. Menurutnya, mobilitas antarnegara menjadi salah satu potensi jalur penularan yang perlu diawasi dengan baik.
“Lalu lintas warga dari luar negeri bisa menjadi pintu masuk penyebaran virus. Maka, deteksi dini dan pemeriksaan di perbatasan perlu ditingkatkan kembali,” tegasnya.
Di sisi lain, Netty mengingatkan pemerintah agar tetap menjaga kesiapan layanan kesehatan, termasuk tenaga medis, sarana prasarana, dan alat pelindung diri (APD), jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus.
“Pengalaman pahit selama masa pandemi harus menjadi pelajaran. Kesiapan sistem kesehatan jangan ditunda hingga situasi memburuk. Kita harus tanggap sebelum terlambat,” pungkasnya.