TAJUKNASIONAL.COM – Penyelenggaraan ibadah haji 2025 kembali menuai kritik tajam. Anggota Tim Pengawas Haji DPR RI, Muslim Ayub, menyuarakan urgensi reformasi menyeluruh terhadap sistem layanan jemaah Indonesia. Ia bahkan mengusulkan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Haji 2025 untuk menyelidiki berbagai kekurangan di lapangan.
“Mulai dari Arafah, Muzdalifah, hingga Mina—keluhan jemaah hampir seragam: terlantar, terjebak berjam-jam di bus, bahkan ada yang seharian di kendaraan tanpa kepastian. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegas Muslim saat diwawancarai di Makkah.
Politisi Fraksi NasDem ini menilai berbagai kejadian tersebut mencerminkan ketidaksiapan manajemen operasional haji. Ia menyebut persoalan layanan seperti katering, transportasi, dan akomodasi masih menjadi titik rawan yang terus berulang dari tahun ke tahun.
Pansus untuk Audit Layanan Haji
Sebagai langkah konkret, Muslim mendorong DPR RI membentuk Pansus untuk menelisik lebih dalam aspek teknis penyelenggaraan haji—termasuk kontrak kerja mitra layanan, mekanisme kontrol kualitas, serta tanggung jawab antarlembaga.
“Evaluasi biasa sudah tidak cukup. Kita perlu audit menyeluruh yang melibatkan semua pihak. Jangan sampai jemaah jadi korban dari buruknya koordinasi,” ujar Muslim Ayub.
Salah satu kasus yang disorot adalah rombongan jemaah asal Aceh yang harus berjalan kaki sejauh 7 kilometer dari Muzdalifah ke Mina, akibat keterlambatan transportasi. Bagi Muslim, insiden tersebut menjadi simbol dari buruknya tata kelola logistik haji.
“Itu perjuangan luar biasa dari jemaah, tapi sekaligus cermin kegagalan sistem. Kita tidak boleh anggap ini normal,” katanya.
Baca Juga: Adies Kadir: Penyelenggaraan Haji 2025 Sarat Masalah, Kemenag Gagal Antisipasi
