“Di banyak desa, gaji Rp5 juta itu sudah cukup untuk hidup layak, beli sayur dan lauk. Tapi cara menyampaikan pesan pembangunan jangan sampai seperti menyalahkan mereka yang berpenghasilan rendah,” tegas Nurhadi.
Kritik senada disampaikan oleh legislator Ranny Fahd A. Rafiq. Ia menyebut pernyataan Menkes tersebut sebagai bentuk ketidakpekaan terhadap realitas sosial dan struktur ketimpangan yang dihadapi sebagian besar rakyat Indonesia.
“Pernyataan itu bukan hanya keliru, tapi menyakitkan. Seolah-olah menyalahkan kondisi rakyat miskin, padahal mereka adalah korban dari sistem yang belum berpihak,” ujarnya.
Ranny meminta agar Menkes ke depannya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pesan di ruang publik, terutama mengingat posisinya sebagai pejabat negara yang seharusnya melindungi dan merangkul semua lapisan masyarakat.
“Kalau niatnya baik, caranya juga harus baik. Jangan sampai malah membuat rakyat merasa tersisihkan oleh ucapan pejabatnya sendiri,” pungkasnya.
