Kamis, 24 April, 2025

Macet Parah di Tanjung Priok, DPR Desak Buffer Zone Segera Dibangun: Jangan Tunggu Macet Parah Jadi Tradisi

TAJUKNASIONAL.COM – Kemacetan ekstrem yang melumpuhkan akses Pelabuhan Tanjung Priok kembali menyita perhatian parlemen. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, mendorong pemerintah dan otoritas pelabuhan segera membangun buffer zone permanen untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas saat musim sibuk seperti libur panjang atau Lebaran.

“Di Priok itu sudah lama kami dorong adanya buffer zone tambahan, tapi sampai sekarang belum juga diwujudkan. Setiap musim ramai, kita selalu kecolongan,” ujar Huda, Jumat (18/4/2025).

Menurutnya, absennya area penyangga membuat pelabuhan dan jalan sekitarnya kolaps ketika terjadi lonjakan aktivitas. Kemacetan yang terjadi sejak Rabu malam hingga Kamis (17/4) lalu bukan kali pertama, dan bisa terulang jika tak ada solusi jangka panjang.

Huda menegaskan bahwa kehadiran buffer zone bukan hanya solusi teknis, tapi bagian dari manajemen logistik nasional.

“Kita butuh buffer zone yang dirancang khusus untuk mengatasi kondisi ekstrem seperti ini. Jangan tunggu macet parah jadi tradisi tahunan,” tegasnya.

Sebelumnya, Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo, mengungkapkan bahwa kemacetan dipicu kedatangan tiga kapal besar secara bersamaan ke terminal NPCT1, yang seharusnya tiba sepekan sebelumnya.

“Kapal-kapal itu datang tidak sesuai jadwal, sehingga volume bongkar muat melonjak drastis di satu titik. Ini yang jadi pemicu awal kemacetan,” jelas Drajat di Kantor KSOP Tanjung Priok, Jumat (18/4/2025).

Dengan kondisi tersebut, arus truk pengangkut kontainer membanjiri jalur masuk pelabuhan, menyebabkan antrean panjang hingga keluar kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

Saatnya Infrastruktur Logistik Naik Kelas

Huda menekankan bahwa insiden seperti ini menandakan kebutuhan mendesak reformasi infrastruktur logistik nasional, bukan hanya tambal-sulam saat krisis.

“Logistik kita nggak boleh lagi dikelola seperti darurat permanen. Harus ada perencanaan jangka panjang yang serius, mulai dari buffer zone, sistem digital traffic, sampai koordinasi lintas lembaga,” pungkasnya.

 

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini