TAJUKNASIONAL.COM – Komisi XII DPR RI mengingatkan pentingnya komitmen perusahaan tambang terhadap prinsip keberlanjutan melalui penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) serta tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam kegiatan operasionalnya di Provinsi Jambi.
Pesan ini disampaikan langsung oleh Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, dalam kunjungan kerja reses yang berlangsung pada Jumat (20/06/2025). Dalam pertemuan tersebut, Komisi XII juga menggandeng Kementerian ESDM serta memanggil 14 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah Jambi.
“Dalam praktik pertambangan, ada tiga aspek utama yang wajib diperhatikan: lingkungan, sosial, dan tata kelola. Kita ingin melihat seberapa jauh prinsip ESG ini sudah diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan tambang di Jambi,” ujar Bambang dalam wawancara dengan Parlementaria.
Menurut Bambang, sejumlah catatan penting muncul selama pertemuan berlangsung, terutama terkait kepatuhan perusahaan terhadap regulasi lingkungan, kepedulian terhadap masyarakat sekitar tambang, serta tata kelola yang berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.
“Kita mencermati bagaimana tanggung jawab lingkungan dilaksanakan, bagaimana CSR dijalankan, dan sejauh mana tata kelola pertambangan sudah dilakukan secara transparan dan akuntabel,” jelas legislator dari Fraksi Golkar tersebut.
Ia menambahkan bahwa kunjungan ini merupakan tahap awal pengumpulan informasi sebelum dibahas lebih lanjut dalam forum resmi DPR saat masa sidang dimulai kembali. Temuan lapangan akan menjadi bahan pertimbangan bagi arah kebijakan dan pengawasan terhadap sektor pertambangan, khususnya di Jambi.
“Hasil kunjungan ini akan kami bawa ke rapat Komisi. Ini menjadi pijakan penting untuk menyusun langkah-langkah politik, baik dalam mendukung praktik tambang berkelanjutan maupun menyelesaikan persoalan yang ada,” tegasnya.
Dari 14 perusahaan tambang yang diundang, 13 hadir dalam dialog tersebut. Beberapa di antaranya adalah PT Jambi Indoguna Internasional, PT Batu Hitam Sukses, PT Tebo Batubara Investama, hingga PT Karya Bumi Baratama.
Komisi XII berharap perusahaan-perusahaan tersebut tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga memperkuat kontribusi sosial dan perlindungan lingkungan di daerah operasionalnya.
