Kamis, 26 Juni, 2025

Keracunan Massal MBG di Bogor 223 Siswa Jadi Korban, NasDem Desak Evaluasi Total dan Pemutusan Kontrak Vendor

Data terbaru dari Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan total korban keracunan mencapai 223 siswa dari jenjang TK hingga SMA. Dari jumlah itu, beberapa masih menjalani perawatan medis.

“Hari ini terdata tambahan 9 korban, sehingga total menjadi 223 siswa,” ungkap Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Selasa (13/5/2025).

Menanggapi hal tersebut, Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengonfirmasi bahwa dapur MBG di wilayah Bogor telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu hasil investigasi menyeluruh.

“Kami evaluasi secara mendalam dan menonaktifkan dapur MBG untuk sementara,” kata Dadan.

Deputi Sistem Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menambahkan bahwa SPPG Bina Insani tengah dalam proses audit menyeluruh, termasuk peninjauan semua SOP produksi makanan.

Sebelumnya, hasil uji laboratorium dari Labkesda Kota Bogor mengungkap bahwa penyebab keracunan adalah bakteri Escherichia coli dan Salmonella Typhosa yang ditemukan pada menu telur ceplok saus barbekyu serta tumis tahu dan toge.

“Dari hasil lab, telur dan tahu toge menjadi sumber kontaminasi bakteri. Sementara hasil sampel lain seperti air minum dan muntahan masih ditunggu,” ujar Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, Senin (12/5/2025).

Pihak Pemkot Bogor sendiri telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan menanggung seluruh biaya pengobatan siswa yang terdampak.

Kendati menuai kritik, sejumlah pihak menekankan bahwa program MBG tidak boleh dihentikan—namun perlu pengawasan lebih ketat dalam kualitas makanan dan kelayakan dapur penyedia.

“Programnya bagus, tapi sistem pengawasan harus diperketat. Keselamatan anak-anak tak boleh dikompromi,” kata Tigor menegaskan.

Klik Disini

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini