Jumat, 19 Desember, 2025

Wamen ATR Ossy Dermawan: Penataan Aset dan Akses Kunci Sukses Reforma Agraria

“Terkait Penataan Akses, kita bisa mulai dengan menghubungi pihak terkait, seperti masyarakat adat, kemudian menghubungkannya dengan off-taker, seperti perusahaan. Sebagai contoh, Penataan Akses budidaya pisang Cavendish di Jembrana, Bali. Kita harus mencari tahu siapa off-taker-nya, apakah mereka masih membutuhkan tanah? Setelah itu, kita coba pertemukan, survei, dan jika cocok, kita fasilitasi masyarakat untuk dapat mengakses peluang tersebut,” jelas Wamen Ossy.

Senada dengan Wamen Ossy, Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria, Yulia Jaya Nirmawati, menjelaskan bahwa kegiatan Penataan Akses menggunakan bisnis proses Model Closed Loop. Model ini menekankan bisnis proses berkelanjutan dari hulu ke hilir, dengan kolaborasi lintas sektor yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Model Closed Loop ini menjamin proses dari produksi hingga pemasaran. Jika kita tidak menghadirkan off-taker dalam kegiatan akses reforma, hasil panen petani bisa mengalami penurunan harga yang merugikan. Adanya off-taker menjadi jaminan agar hasil petani tidak jatuh ke tengkulak,” jelas Yulia Jaya Nirmawati.

Sebagai informasi, dalam kegiatan ini, Wamen Ossy juga menyerahkan penghargaan kepada Heri Mulianto, pencipta lagu Mars Reforma Agraria, yang kini menjabat sebagai Kepala Pusat Penilaian Kompetensi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian ATR/BPN.

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ATR/BPN, serta Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan Kanwil BPN Provinsi seluruh Indonesia.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini