TAJUKNASIONAL.COM – Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, melakukan audiensi dengan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/KaBekraf) Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Selasa (15/4), dalam rangka membahas pengembangan ekonomi kreatif dan pelaksanaan Festival Rimpu di Kota Bima. Pertemuan ini juga dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Abdul Rauf.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Bima secara resmi mengundang Menteri Teuku Riefky untuk hadir dalam Festival Rimpu yang akan digelar pada 24–26 April 2025 di Kota Bima. Festival ini merupakan agenda budaya tahunan yang mengangkat warisan tradisional busana Rimpu, simbol identitas dan kreativitas masyarakat Bima.
“Festival tahunan ini merupakan salah satu event budaya unggulan yang menampilkan kekayaan tradisi dan kreativitas masyarakat Bima, khususnya dalam pelestarian busana Rimpu sebagai warisan budaya lokal,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Aji Man.
Lebih lanjut, Wali Kota juga menyampaikan harapan agar Kota Bima dapat ditetapkan sebagai Kota Kreatif oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Status tersebut diharapkan dapat membuka akses lebih luas terhadap dukungan dan fasilitasi pemerintah pusat dalam pengembangan sektor usaha kreatif.
“Dengan status tersebut, Kota Bima akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, terutama dalam pengembangan sektor usaha kreatif yang semakin berkembang di daerah,” tambahnya.
Pertemuan ini disebut sebagai langkah awal yang strategis dalam mendorong kemajuan ekonomi kreatif dan pariwisata di Kota Bima.
“Kami berkomitmen untuk menindaklanjuti arahan Menteri EKRAF dan terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak demi kemajuan sektor kreatif dan pariwisata di Bima,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Teuku Riefky Harsya menyambut baik inisiatif Pemerintah Kota Bima. Ia memberikan sejumlah masukan strategis, termasuk pentingnya pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khusus yang menangani sektor ekonomi kreatif.
“Insya Allah, kami akan memberikan perhatian khusus untuk Kota Bima. Potensinya sangat besar dan perlu terus dikembangkan dengan dukungan lintas sektor,” ujar Menekraf.
Pemerintah pusat berharap kolaborasi yang erat antara daerah dan kementerian akan memperkuat posisi Kota Bima sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif berbasis budaya di Indonesia.