TAJUKNASIONAL.COM — Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi memaparkan program unggulan Kementerian Transmigrasi (Kementrans), yakni Transmigrasi Lokal (Translok), dalam Seminar Nasional bertajuk “Pembangunan Ekonomi di Kawasan Transmigrasi Guna Menciptakan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru” di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jumat (25/4).
Dihadapan lebih dari 400 mahasiswa pascasarjana, Viva menjelaskan bahwa Translok merupakan solusi pengembangan wilayah dengan prinsip pemberdayaan masyarakat lokal tanpa harus melakukan perpindahan antarprovinsi. Program ini diharapkan mampu menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mandiri dan kompetitif.
“Translok adalah pendekatan baru pembangunan berbasis komunitas lokal. Penduduk hanya berpindah dalam satu wilayah administratif, misalnya dari satu kecamatan ke kecamatan lain dalam satu kota atau kabupaten,” ujar Viva Yoga.
Salah satu contoh penerapan program Translok adalah di Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Pemerintah berencana membangun Kawasan Ekonomi Terpadu (KET) yang terhubung dengan kawasan industri di Batam dan Galang. Pembangunan ini dirancang untuk membuka lapangan kerja dan mengembangkan sektor UMKM secara berkelanjutan.
“Translok bukan hanya soal relokasi, tetapi pembangunan infrastruktur ekonomi dan sosial agar masyarakat mendapatkan manfaat jangka panjang dari program ini,” lanjut Viva Yoga.
Ia juga menyinggung meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat transmigrasi, meskipun tantangan masih dihadapi, terutama dalam aspek kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan data Kementrans, dari penempatan transmigran tahun 2023–2024, sebanyak 32% berpendidikan SD, dan hanya 1% lulusan S1.