Minggu, 15 Juni, 2025

Sri Mulyani: Investor Ogah Lirik Proyek Infrastruktur Karena Tak Jelas Siapa yang Bayar

Sri Mulyani memaparkan bahwa pendanaan (funding) merujuk pada sumber dana untuk membangun proyek, sedangkan pembiayaan (financing) menyangkut pihak yang nantinya akan membayar layanan dari proyek tersebut.

“Jangan sampai kita kejar skema pembiayaan inovatif, tapi pendanaannya tidak jelas. Akhirnya, proyeknya tampak bagus di atas kertas tapi tidak jalan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa masalah pendanaan yang lemah berisiko mendorong pemerintah kembali menggunakan pola-pola pembiayaan yang tidak efisien dan membebani fiskal.

Dalam paparannya, Bu Ani juga menyoroti tantangan ruang fiskal yang makin terbatas, yang membuat perencanaan pendanaan menjadi semakin krusial. Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah perlu menyusun strategi pendanaan yang cermat, terukur, dan transparan.

“Solusi nyata dalam pembangunan infrastruktur tidak semata pada struktur pembiayaan. Tapi juga pada pemilihan proyek yang tepat, persiapan matang, penetapan harga layanan yang kredibel, serta — bila perlu — pemberian subsidi yang transparan dan bijak,” jelasnya.

Sri Mulyani menutup dengan menyerukan agar proyek-proyek infrastruktur ke depan dibangun di atas fondasi perencanaan pendanaan yang solid. Menurutnya, hanya dengan kejelasan siapa yang akan membayar di ujung proyek, sektor swasta bersedia menanamkan modalnya.

“Jika ingin menarik sektor swasta, tunjukkan bahwa proyek itu bukan hanya layak secara teknis, tapi juga secara keuangan. Dan yang paling penting: jelas siapa yang akan membayar.”

Klik Disini

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini