TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah terus memperkuat pembiayaan usaha produktif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kredit Usaha Rakyat (KUR) kembali menjadi motor utama karena dinilai efektif memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Hingga akhir Oktober 2025, penyaluran KUR telah mencapai Rp240,09 triliun, atau 83,77% dari target Rp286,61 triliun, dan mengalir ke 4,07 juta pelaku UMKM. Tingkat kredit bermasalah (NPL) pun tetap terjaga rendah di angka 2,18%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kinerja KUR tahun ini menunjukkan konsistensi positif.
“Target debitur baru sudah 99,96% dengan 2,34 juta pelaku usaha, dan debitur graduasi mencapai 1,17 juta. Ini bukti KUR benar-benar mendorong UMKM naik kelas,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM.
Baca Juga: Menko Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia di KTT G20 Afrika Selatan 2025
Penyaluran KUR ke sektor produksi juga mencatat capaian signifikan, mencapai 60,7% dan melampaui target 60%. Pemerintah memperkirakan program ini mampu menciptakan 20 juta lapangan kerja hingga akhir 2025.
Untuk tahun 2026, Pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp295 triliun dengan porsi sektor produksi minimal 65%. Kebijakan baru juga meniadakan batasan frekuensi akses KUR.
“Suku bunga tetap 6% flat. Dengan akses yang makin terbuka, tidak ada alasan UMKM Indonesia tidak tumbuh dan bersaing,” jelas Airlangga.
Pemerintah turut memperluas ekosistem pembiayaan lewat inovasi KUR berbasis kekayaan intelektual (KI) yang menargetkan penyaluran Rp10 triliun untuk mendukung sektor ekonomi kreatif dan startup.
Selain KUR, berbagai kredit program lain juga diperkuat. Kredit Alsintan telah tersalur Rp59,11 miliar, sementara Kredit Program Perumahan (KPP) mencapai Rp492,13 miliar. Pada 2026, pemerintah menargetkan peningkatan signifikan termasuk plafon KPP hingga Rp36 triliun untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah.
Airlangga menegaskan bahwa ekosistem pembiayaan nasional akan terus diperluas agar menjangkau lebih banyak masyarakat.
“Dengan pelaksanaan yang konsisten, seluruh kredit program pemerintah akan menjadi pengungkit ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” pungkasnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



