Suara Warga: Tambang Tidak Rusak Laut dan Bantu Ekonomi
Warga Pulau Gag yang didatangi langsung oleh Menteri Bahlil menyampaikan pengalaman mereka selama tambang beroperasi. Fathah Abanovo (33), seorang nelayan, menegaskan bahwa aktivitas perikanan tetap berjalan dan air laut masih jernih.
“Ikan tetap banyak, kualitas air baik. Tambang juga bantu kami, bahkan alat pancing dan BBM juga disediakan,” tuturnya.
Warga lainnya, Lukman Harun (34), menepis isu penurunan hasil tangkapan akibat tambang. “Sejak puluhan tahun, air laut tidak berubah. Ikan juga aman dikonsumsi,” katanya.
Status PT GAG Nikel dan Sikap Pemerintah Pusat
PT GAG Nikel merupakan pemegang Kontrak Karya Generasi VII sejak tahun 1998 dan kini sepenuhnya dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) setelah mengakuisisi saham APN Pty. Ltd. pada 2008. Perusahaan ini termasuk dalam daftar yang diizinkan menambang di kawasan hutan lindung berdasarkan regulasi pengecualian.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menghentikan sementara kegiatan operasional perusahaan guna merespons laporan masyarakat dan aktivis lingkungan yang mengkhawatirkan potensi kerusakan kawasan wisata.
Namun dengan dukungan terbuka dari pemda dan masyarakat, arah kebijakan terhadap tambang di Pulau Gag kini kembali menjadi sorotan. Bahlil belum menyampaikan keputusan akhir, namun memastikan evaluasi akan tetap berjalan secara menyeluruh dan transparan.