Kamis, 23 Oktober, 2025

Mentrans Nilai Kawasan Transmigrasi di Indonesia Bisa Jadi Motor Industrialisasi

TAJUKNASIONAL.COM Kota Yichang di Tiongkok kini menjadi contoh sukses bagaimana program relokasi penduduk dapat berkembang menjadi motor penggerak industrialisasi modern yang berkelanjutan. Keberhasilan kota ini menjadi bahan pembelajaran penting bagi transformasi kebijakan transmigrasi di Indonesia, yang tengah diarahkan untuk membangun kawasan ekonomi baru berbasis manusia dan konektivitas wilayah.

Hal ini disampaikan Menteri Transmigrasi RI, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, usai bertemu jajaran Pemerintah Kota Yichang, Minggu (12/10).

“Yichang dulunya kawasan relokasi bagi 1,3 juta warga yang terdampak pembangunan bendungan terbesar di dunia. Namun kini, kota itu tumbuh menjadi pusat energi, perdagangan, dan industri hijau. Ini bukti bahwa relokasi bisa menjadi tonggak kemajuan ekonomi,” ujar Iftitah.

Baca Juga: Belajar dari Tiongkok, Mentrans Iftitah Dorong Transmigrasi Jadi Kawasan Industri Produktif

Transformasi Yichang bukan proses instan. Dalam 32 tahun, wilayah itu berubah dari kawasan relokasi menjadi kota industri modern dengan infrastruktur lengkap, mulai dari fasilitas pendidikan, kesehatan, hingga lapangan kerja yang menopang kesejahteraan warganya.

“Yang menarik dari Yichang bukan hanya bangunan dan pabriknya, tapi ekosistem sosialnya. Pemerintah dan masyarakat memiliki kepercayaan tinggi satu sama lain. Pembangunan manusianya berjalan seiring dengan pembangunan fisiknya,” tambah Menteri Iftitah.

Ia menjelaskan, model keberhasilan tersebut sangat relevan dengan kondisi di Indonesia, di mana pembangunan kawasan transmigrasi sering kali menghadapi tantangan sosial, geografis, dan keterbatasan modal. Karena itu, Kementerian Transmigrasi berupaya mengadaptasi pendekatan relokasi produktif seperti di Yichang, dengan menekankan pemberdayaan SDM dan industrialisasi lokal.

Dalam kunjungannya ke Yichang, delegasi Kementerian Transmigrasi juga meninjau Desa Xujiaachong, lokasi relokasi warga terdampak bendungan, Three Gorges Project sebagai pusat energi listrik terbesar di dunia, serta Desa Guanzhuang yang sukses mengembangkan industri jeruk hingga mencapai produksi satu juta ton per tahun.

“Kita belajar bahwa industrialisasi tidak selalu berarti pabrik besar. Di Yichang ada hilirisasi pertanian dan industri rumah tangga yang berjalan seimbang. Itu yang ingin kita terapkan di kawasan transmigrasi Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Mentrans Jajaki Investasi Transmigrasi ke Tiongkok, Papua Jadi Fokus Utama

Selain sektor pertanian, rombongan juga meninjau Angle Group, perusahaan yang bergerak di industri ragi, untuk menjajaki potensi transfer teknologi dan pengembangan industri pangan berbasis mikroorganisme di daerah transmigrasi.

Menteri Iftitah menilai pendekatan “Bapak Asuh” yang diterapkan di Tiongkok — di mana kota atau provinsi kaya membantu wilayah yang tertinggal — bisa diadaptasi untuk mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi di Indonesia.

“Model ini bisa menjadi solusi. Dengan pendampingan antardaerah, pembangunan tidak hanya bertumpu pada pusat, tetapi juga mendorong solidaritas ekonomi antarwilayah,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Yichang, Liu Jinsong, menuturkan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Yichang terus menguat. Volume perdagangan kedua pihak pada tahun 2024 mencapai 1,98 miliar yuan, naik 9,4 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Kami berharap kunjungan ini mempererat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan pembangunan kota, serta mendukung visi bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Liu.

Kementerian Transmigrasi berharap pengalaman pembangunan Yichang dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia dalam menciptakan kawasan transmigrasi yang produktif, inklusif, dan berdaya saing tinggi, sebagai bagian dari strategi pemerataan ekonomi nasional.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini