TAJUKNASIONAL.COM – Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara memaparkan pandangannya tentang arah baru program transmigrasi ke depan, dengan pendekatan yang lebih kreatif dan berbasis digital. Dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor di Universitas Padjadjaran, Bandung, pada Jumat (11/7/2025), ia menekankan bahwa program transmigrasi harus dikemas dengan cara yang menarik agar dapat diterima oleh masyarakat luas, terutama oleh generasi muda.
“Transmigrasi harus diperkenalkan melalui media sosial dengan cara yang kreatif, bukan hanya dengan pendekatan teknokratis. Ini penting agar program-program strategis seperti transmigrasi bisa diterima oleh masyarakat muda, terutama Gen Z,” kata Iftitah dalam keterangan tertulisnya.
Pentingnya Komunikasi Kreatif untuk Masyarakat Muda
Iftitah menyadari bahwa komunikasi politik yang adaptif sangat penting dalam menyampaikan program-program pemerintah kepada generasi muda. Media sosial, sebagai alat komunikasi yang populer di kalangan generasi ini, memiliki peran besar dalam memperkenalkan kebijakan dengan cara yang lebih dekat dan relatable.
Perjalanan Akademik yang Menginspirasi
Iftitah juga berbagi tentang perjalanan akademiknya, yang telah direncanakan selama lebih dari satu dekade. Ia menyelesaikan program doktoral di Universitas Padjadjaran dengan disertasi yang membahas fenomena perilaku pemilih dalam Pemilu Presiden 2024. “Pencapaian akademik ini tidak hanya menjadi bukti komitmen pribadi, tetapi juga untuk memperkuat landasan ilmiah dalam kepemimpinan,” ujarnya.
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang hadir dalam sidang tersebut, juga memberikan apresiasi atas capaian akademik Iftitah. AHY menyatakan bahwa disertasi Iftitah sangat relevan, mengulas perilaku pemilih yang memadukan rasionalitas dan emosi dalam Pilpres 2024. “Disertasi beliau memberikan kontribusi besar, baik dalam teori maupun praktik politik di Indonesia,” ujarnya.
Relevansi Disertasi terhadap Kebijakan Pembangunan Transmigrasi
Disertasi Iftitah juga menyoroti pentingnya memahami perilaku pemilih dalam merumuskan kebijakan pembangunan nasional, khususnya program transmigrasi. Iftitah menegaskan bahwa pendekatan berbasis data dan pemahaman sosial-politik adalah kunci dalam merancang program transmigrasi yang lebih berkelanjutan dan relevan dengan dinamika masyarakat.
“Dengan pendekatan berbasis data, kita bisa merumuskan kebijakan yang lebih relevan, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di kawasan transmigrasi,” jelas Iftitah.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI