Sabtu, 27 September, 2025

Menteri Transmigrasi Fokus Ciptakan Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru di Kawasan Transmigrasi

TAJUKNASIONAL.COMMenteri Transmigrasi (Mentrans), Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengungkapkan dua tantangan utama yang dihadapi dalam pengembangan kawasan transmigrasi di Indonesia. Tantangan pertama adalah mengubah persepsi publik tentang transmigrasi, yang sering dipahami masyarakat hanya sebagai pemindahan penduduk dari wilayah padat penduduk ke daerah yang lebih sepi, dengan anggapan bahwa transmigrasi hanya memindahkan masalah dan kemiskinan.

“Persepsi tersebut sudah terlanjur terbentuk di masyarakat, yang melihat transmigrasi hanya sebagai pemindahan orang dan kemiskinan. Padahal, tujuan sebenarnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Menteri Iftitah saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Kementerian Transmigrasi dengan Pemda Nusa Tenggara Barat dan dinas terkait di kawasan transmigrasi, pada Jumat (29/8).

Tantangan kedua yang disoroti oleh Menteri Iftitah adalah menciptakan kehidupan yang layak dan berkelanjutan di kawasan transmigrasi. Sebagai contoh, program transmigrasi di masa lalu mengirimkan sekitar 250 Kepala Keluarga (KK) ke sebuah kawasan, namun setelah beberapa waktu, hanya tersisa satu KK karena kurangnya kepastian hidup dan fasilitas di tempat tersebut.

“Ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Tidak boleh ada lagi transmigrasi yang berakhir sia-sia. Tantangan kita adalah memastikan bahwa mereka yang tinggal di kawasan transmigrasi mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih layak,” ujarnya.

Menteri Iftitah menekankan perlunya pendekatan baru dalam pengembangan kawasan transmigrasi. Ia menyebutkan, sebelumnya program transmigrasi hanya mengirimkan penduduk tanpa memperhatikan daya tarik ekonomi kawasan. Namun, kini Kementerian Transmigrasi mengubah pendekatan tersebut dengan menciptakan sumber daya ekonomi yang dapat menarik penduduk untuk datang dan menetap.

“Kami harus membangun daya tarik ekonomi di kawasan transmigrasi terlebih dahulu. Dulu kita hanya kirim semut, sekarang kita menciptakan gulanya. Artinya, kita menciptakan kehidupan yang menjanjikan agar orang datang dan menetap,” tambahnya.

Sebagai langkah awal, Kementerian Transmigrasi telah mengirim 2.000 peneliti untuk memetakan potensi ekonomi lokal di 154 kawasan transmigrasi di seluruh Indonesia. Peneliti ini bertugas untuk mengidentifikasi potensi daerah dan mendistribusikan sumber daya manusia yang unggul untuk mengembangkan kawasan tersebut.

Program ini juga selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan bahwa transmigrasi harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pemerataan pembangunan nasional. Dengan demikian, transmigrasi diharapkan tidak hanya mengurangi ketimpangan pembangunan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi baru di kawasan-kawasan yang selama ini kurang berkembang.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini