TAJUKNASIONAL.COM – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengajak kepala daerah di seluruh Indonesia untuk segera membentuk Dinas Ekonomi Kreatif guna memperkuat ekosistem kreatif lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas. Seruan ini disampaikan saat memberikan pembekalan dalam kegiatan Orientasi Kepemimpinan (Retret Gelombang II) di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Selasa, 24 Juni 2025.
“Ekonomi kreatif akan menjadi lokomotif baru pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh dari kekuatan daerah. Ini sejalan dengan agenda besar pemerintah yang ingin membuka lebih banyak lapangan kerja, mengembangkan wirausaha dan industri kreatif, serta memperkuat infrastruktur pendukung,” ujar Teuku Riefky.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019, sektor ekonomi kreatif merupakan manifestasi dari nilai tambah berbasis kekayaan intelektual, baik yang bersumber dari budaya, ilmu pengetahuan, maupun teknologi. Menteri Riefky menekankan pentingnya pembentukan kelembagaan yang fokus mengurus sektor ini agar pengembangannya lebih terarah dan berdampak nyata.
“Dinas Ekraf bisa dibentuk secara independen atau terintegrasi dengan dinas yang sudah ada. Yang paling utama adalah lembaga ini memiliki peran strategis dalam mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di tingkat daerah,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap subsektor ekraf memiliki kebutuhan dan tantangan masing-masing. Oleh karena itu, perlu dibentuk lembaga yang secara khusus menangani strategi pengembangan dan pengelolaan kekayaan intelektual di daerah. Pemerintah menargetkan kontribusi sektor ini terhadap PDB nasional dapat menembus angka 8,0 hingga 8,4 persen.
“Tujuan akhirnya bukan sekadar membentuk institusi, tetapi membangun sistem yang mampu memperluas ekosistem kreatif, meningkatkan pendapatan daerah, dan menyerap tenaga kerja yang kompeten. Kalau itu tercapai, ekonomi lokal akan terdorong naik dan memberikan kontribusi besar terhadap PDRB,” paparnya.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menyampaikan bahwa pengembangan desa adalah kunci dalam strategi pemerataan ekonomi. Ia menyebut bahwa kementeriannya telah menjalin kolaborasi dengan Kemenparekraf melalui MoU pengembangan ekonomi kreatif desa.
“Dengan program seperti Desa Ekspor, Desa Wisata, dan BUMDes, kita dorong desa agar tak hanya jadi objek pembangunan, tapi pelaku utama pertumbuhan ekonomi. Kuncinya adalah bangun desa, maka kita bangun Indonesia,” ucap Yandri.
Dalam sesi yang sama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, turut memaparkan pentingnya keseimbangan pembangunan antara aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kegiatan yang dipandu oleh Kepala BSKDN Kemendagri, Yusharto Huntoyungo ini juga menjadi wadah pertukaran gagasan antara narasumber dan para peserta.
Retret Gelombang II ini berlangsung selama lima hari, dari 22 hingga 26 Juni 2025. Bertempat di Kampus IPDN Jatinangor, kegiatan ini diikuti 87 kepala daerah dan wakil kepala daerah dari seluruh Indonesia, dengan tujuan menyelaraskan arah kebijakan lokal dengan visi pembangunan nasional.
Dalam acara ini, Menteri Ekraf turut didampingi oleh Sekretaris Kemenparekraf Dessy Ruhati, Deputi Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, dan Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fahmy Akmal. Hadir pula Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, bersama ratusan praja IPDN.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI