TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra, membuka peluang diplomatik bagi Jepang untuk memulangkan warganya yang kini mendekam di penjara Indonesia. Tawaran ini mencuat di tengah diskusi mengenai kelanjutan kerja sama hukum kedua negara.
Dalam pertemuannya dengan Charge d’Affaires Kedutaan Besar Jepang, Myochin Mitsuru, Yusril mengungkapkan data spesifik mengenai dua Warga Negara Jepang yang sedang menjalani masa hukuman. Sorotan utama tertuju pada seorang narapidana lansia berusia 84 tahun yang divonis seumur hidup di Sumatera Utara akibat kasus narkotika, serta satu narapidana lain berusia 35 tahun yang terjerat kasus perjudian.
“Kami mempersilakan pemerintah Jepang mempertimbangkan opsi transfer narapidana apabila ada permintaan resmi,” ujar Yusril di Jakarta.
Baca Juga: Menko Yusril Ungkap Dinamika Tarik-Menarik Pemerintah dan DPR Dalam Pengusulan RUU Pemilu
Selain membahas nasib narapidana, pertemuan tersebut juga meluruskan kekhawatiran Jepang terkait status Memorandum of Cooperation (MOC) tahun 2018 pasca-pemecahan kementerian di kabinet baru. Jepang sempat khawatir harus membuat perjanjian baru satu per satu yang memakan waktu.
Menjawab hal itu, Yusril menjamin birokrasi tidak akan menghambat. Ia menegaskan bahwa Kemenko Kumham Imipas akan menjadi pintu utama koordinasi strategis, sementara aspek teknis tetap dijalankan oleh kementerian terkait. Langkah ini diambil untuk memastikan kerja sama bilateral, termasuk potensi transfer narapidana, dapat berjalan efisien tanpa harus menunggu revisi dokumen yang berbelit.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
