TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah terus mempercepat agenda swasembada pangan nasional sebagai langkah untuk menyejahterakan masyarakat yang bergantung pada sektor agraris. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga peningkatan pendapatan petani, nelayan, dan peternak.
Dalam orasi ilmiah di Medan, Kamis (30/10/2025), Zulkifli menyampaikan bahwa sebagian besar masyarakat yang menggantungkan hidup pada pertanian, peternakan, dan perikanan masih menghadapi persoalan kemiskinan. “Sepertiga rakyat Indonesia hidup dari sektor pertanian, peternakan, dan nelayan, banyak di antara mereka yang masih hidup miskin,” ujarnya.
Baca Juga: Menko Pangan Pastikan 2025 Tanpa Impor, Indonesia Surplus 4 Juta Ton Beras
Ia mengurai strategi swasembada era pemerintahan Prabowo–Gibran yang memastikan komoditas pokok dan protein menjadi prioritas. Pemerintah, katanya, akan memperluas pengembangan budidaya ikan dan kawasan pesisir secara masif. “Akan dibangun tambak-tambak besar di seluruh kabupaten, dan 2.000 desa nelayan akan dikembangkan,” ucapnya.
Zulkifli menyebut sejumlah indikator sudah memperlihatkan perbaikan. Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat naik dari 116 pada tahun 2024 menjadi 124 pada 2025. Selain itu, Indonesia yang sebelumnya mengimpor jutaan ton beras kini diklaim sudah mandiri dengan stok nasional mencapai sekitar 4 juta ton.
Setelah sektor pertanian menunjukkan tren positif, pemerintah berencana memperkuat program serupa di bidang perikanan dan peternakan untuk memastikan pemerataan kesejahteraan di sektor pangan.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



