TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut kebijakan penurunan harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi yang diterapkan pemerintah merupakan langkah bersejarah di sektor pertanian Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Zulhas saat meninjau ketersediaan pupuk subsidi di PT Pupuk Kujang dan sejumlah kios pertanian di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025).
“Baru pertama kali dalam sejarah sektor pertanian, harga pupuk subsidi turun. Saya ingin melihat langsung pelaksanaannya di lapangan,” ujar Zulhas.
Baca Juga: Menko Pangan Pastikan 2025 Tanpa Impor, Indonesia Surplus 4 Juta Ton Beras
Sejak 22 Oktober 2025, pemerintah menurunkan harga pupuk subsidi sekitar 20 persen. Pupuk urea kini dijual seharga Rp90.000 per sak (50 kg) dari sebelumnya Rp112.500, sementara pupuk NPK turun menjadi Rp92.000 per sak dari Rp115.000.
Menurut Zulhas, kebijakan tersebut merupakan bagian dari arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat sektor pertanian nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. Ia juga menegaskan, dukungan pemerintah terhadap ketersediaan pupuk menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam mewujudkan swasembada beras nasional 2025.
“Produksi beras tahun 2025 naik 4,15 juta ton menjadi total 34,77 juta ton. Artinya, Indonesia sudah swasembada beras. Produksi jagung juga naik hampir 9 persen karena pupuk tersedia tepat waktu,” jelasnya.
Zulhas menambahkan, pemerintah terus memperbaiki infrastruktur pertanian seperti saluran irigasi dan lahan baru untuk memastikan produktivitas meningkat secara berkelanjutan.
Dalam kunjungan tersebut, Menko Pangan didampingi jajaran PT Pupuk Indonesia, Pupuk Kujang, Wakil Bupati Karawang Maslani, serta Forkopimda Karawang. Ia juga meninjau sistem transaksi digital penebusan pupuk bersubsidi di tingkat kios untuk memastikan kebijakan berjalan efektif.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



