Senin, 14 Juli, 2025

Menko AHY Tinjau IPAL di Losari Makassar, Tekankan Pentingnya Infrastruktur Pengelolaan Limbah Perkotaan

TAJUKNASIONAL.COM – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan peninjauan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (10/7/2025), dalam rangka transit dari Palu menuju Jakarta.

Menko AHY dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa IPAL merupakan salah satu infrastruktur dasar yang sangat vital bagi kota-kota besar dengan pertumbuhan penduduk yang pesat. Ia menjelaskan bahwa proyek IPAL Losari ini telah beroperasi dan menjadi bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.

“Proyek IPAL ini dibiayai oleh APBN, dengan lahan milik Pemerintah Kota Makassar, dan pembangunannya didukung melalui mekanisme pinjaman dari Asian Development Bank (ADB). Harapannya, pengelolaan limbah ini dapat berjalan lebih optimal,” ujar Menko AHY.

Menko AHY juga menekankan pentingnya keberadaan IPAL di Losari, mengingat bahwa masyarakat urban, baik dari sektor rumah tangga maupun industri, menghasilkan limbah setiap hari. Oleh karena itu, pengelolaan limbah harus dilakukan secara sistematis untuk memastikan air limbah yang diolah menjadi bersih sebelum dibuang ke lingkungan.

“IPAL ini sangat penting untuk mengelola limbah dari masyarakat kota yang semakin padat. Setiap hari rumah tangga dan industri memproduksi limbah, yang harus diolah agar menjadi air bersih kembali,” lanjutnya.

Menurut paparan pihak Kementerian PUPR, IPAL Losari berdiri di atas lahan sekitar 2,3 hektare dan menggunakan sistem pengolahan yang telah terbukti dengan standar teknis yang ketat. Output dari pengolahan ini adalah air yang dapat dikembalikan ke badan air, karena telah melewati proses khusus. Meski demikian, pemanfaatan kapasitas IPAL saat ini masih belum maksimal.

“Saat ini, kapasitas IPAL baru dimanfaatkan kurang dari 10 persen. Sebagai contoh, meskipun mampu mengolah 14.000 hingga 16.000 meter kubik per hari, saat ini hanya sekitar 1.200 meter kubik per hari yang diproses. Ini menunjukkan masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan,” jelas Menko AHY.

Mengingat potensi besar yang belum dimaksimalkan, Menko AHY menekankan perlunya peningkatan sambungan rumah tangga (SR) ke sistem IPAL. Ia mengapresiasi Pemerintah Kota Makassar, yang dengan arahan Gubernur Sulawesi Selatan, siap mengalokasikan anggaran rutin untuk memperluas sambungan rumah tangga tersebut.

“Saya mendengar bahwa Wali Kota, atas arahan Gubernur, siap memberikan dukungan dan mengalokasikan anggaran setiap tahunnya untuk memperluas sambungan rumah tangga. Dengan semakin banyaknya sambungan yang terhubung, pengolahan limbah akan lebih optimal,” tutup Menko AHY.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini