TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti masih tingginya biaya logistik di wilayah timur Indonesia. Ia menyebut ketimpangan infrastruktur dan konsentrasi konektivitas yang masih terpusat di Pulau Jawa menjadi faktor utama yang menyebabkan disparitas tersebut.
Dalam acara ALFI Convex 2025 di Tangerang, AHY menjelaskan bahwa kondisi geografis dan pembangunan nasional yang belum merata membuat biaya distribusi barang ke kawasan timur lebih mahal dibandingkan wilayah lain. “Biaya logistik kita masih tinggi, terutama bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia. Ada disparitas karena secara dominan infrastruktur konektivitas terbangun di Jawa,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).
Baca Juga: AHY Pastikan Utang Whoosh Tak Ganggu Modernisasi Kereta Nasional
Ia menekankan bahwa meski aktivitas ekonomi banyak bertumpu di Jawa, negara tidak boleh membiarkan ketimpangan antardaerah terus terbuka. Prinsip pembangunan nasional, kata AHY, harus memastikan keadilan bagi seluruh wilayah, termasuk daerah terdepan, tertinggal, dan terluar.
AHY juga menyoroti dominasi angkutan darat yang mencapai lebih dari 90 persen dalam logistik nasional. Padahal, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi besar di sektor laut dan udara. Hal ini membuat ketergantungan pada jalur darat tidak lagi efisien untuk distribusi barang antarwilayah.
Saat ini, biaya logistik Indonesia masih berada di angka 14,2 persen dari PDB. Pemerintah menargetkan penurunan menjadi 12,5 persen pada 2029 dan 8 persen pada 2045 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas. AHY menilai peningkatan kapasitas transportasi laut dan kereta api akan menjadi kunci dalam menekan ongkos distribusi dan mengurangi beban jalan raya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya soal pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan kesejahteraan. “Indonesia harus tumbuh tinggi, tapi tidak boleh ada satu pun daerah yang tertinggal,” ujarnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



