TAJUKNASIONAL.COM Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan standar tinggi dalam rekonstruksi pascabencana di Sumatra. Ia mengingatkan bahwa pembangunan ulang infrastruktur di wilayah terdampak bencana hidrometeorologi tidak boleh sekadar mengejar kecepatan, tetapi harus mengutamakan ketahanan jangka panjang.
Hal ini disampaikan AHY saat menjadi pembicara dalam Balairung Dialogue 2025 di Jakarta, Selasa (9/12/2025). Menurutnya, konsep build back better harus diterapkan agar bangunan mampu bertahan jika bencana serupa terulang.
”Tugas utama kita adalah membangun kembali, but don’t just rebuild, build better, build stronger, more resilient, and more sustainable. Mengapa? Karena jangan sampai kemudian cepat, tapi kemudian kualitasnya juga tidak baik,” tegas AHY.
Baca Juga: AHY Paparkan Pentingnya Orkestrasi Infrastruktur untuk Pemerataan Nasional
Bencana yang melanda 52 kabupaten/kota yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ini memiliki dampak masif. Berdasarkan data BNPB per 8 Desember 2025, tercatat 961 korban jiwa dan hampir satu juta warga mengungsi. Kerusakan infrastruktur pun sangat parah, meliputi 156,5 ribu rumah rusak, ratusan jembatan putus, serta ribuan fasilitas umum hancur.
Menyikapi kondisi tanggap darurat yang masih berjalan, AHY juga menyoroti strategi teknis di lapangan. Ia mendorong penerapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) hasil koordinasi dengan BMKG untuk mempermudah akses logistik yang terhambat cuaca ekstrem.
”Kalau hujan masih berat, harus dipecah dulu atau digeser ke laut. Ini butuh operasi khusus BNPB bersama dengan BMKG,” pungkasnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI



