TAJUKNASIONAL.COM – Kementerian Transmigrasi menjalin kerja sama strategis dengan Pandu Tani Indonesia (Patani) untuk mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi dengan fokus pada pertanian berkelanjutan dan penguatan sumber daya manusia (SDM).
Kerja sama ini menandai langkah penting dalam transformasi kawasan transmigrasi menjadi pusat ekonomi terintegrasi yang tidak hanya bergantung pada dana APBN, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal serta investor.
Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman menekankan bahwa pendekatan pembangunan transmigrasi harus lebih holistik, dengan fokus pada pengembangan manusia, selain pembangunan kawasan ekonomi.
“Kata kuncinya adalah pembangunan manusia. Kita tidak hanya membangun kawasan ekonomi, tetapi juga SDM yang produktif, mandiri, dan berdikari,” ujarnya dengan tegas.
Ia juga menjelaskan bahwa lapangan kerja dan program praktis menjadi prioritas utama.
“Saya sudah arahkan Dirjen PPKTrans untuk mulai pilot project berskala kecil, namun berdampak besar. Kami butuh mitra seperti Pandu Tani untuk menyiapkan transmigran agar lebih siap dan produktif,” tambah Menteri Iftitah.
Ketua Umum Pandu Tani Indonesia, Sarjan Tahir, menyambut baik inisiatif ini dan siap mendukung penuh konsep baru transmigrasi yang berbasis pada pemberdayaan ekonomi.
“Sejak kami dirikan pada 17 Agustus 2008, niat kami adalah memerdekakan petani, nelayan, dan UMKM. Kini, arah kami lebih ke pemberdayaan ekonomi berbasis bisnis yang inklusif,” ujar Sarjan dengan penuh semangat.
Sarjan Tahir juga menyoroti pentingnya pengalaman lapangan dalam proses pemberdayaan transmigran.
“Seminggu setelah Menteri Transmigrasi dilantik, kami langsung survei kawasan transmigrasi. Kami percaya dengan pemanfaatan lahan secara berkelanjutan, kisah sukses seperti transmigran di kawasan Telang akan terulang,” ungkapnya, merujuk pada kisah sukses transmigran Telang yang pernah diundang makan siang oleh Presiden SBY pada 2005 lalu.
Kerja sama ini bertujuan untuk menjadi model pemberdayaan transmigran yang menyeluruh, mulai dari seleksi hingga pelatihan dan pengembangan kapasitas lokal, serta mendukung mereka agar lebih mandiri dan produktif.
Menteri Iftitah, dalam kesempatan ini, juga menegaskan bahwa program “Trans Patriot” akan menjadi wadah untuk anak muda yang ingin berkontribusi dalam pembangunan negeri. “Karena kunci dari kesejahteraan adalah pendidikan yang luas, kami tidak ingin warga lokal hanya jadi penonton di tanahnya sendiri,” tegasnya.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI