TAJUKNASIONAL.COM – Kementerian Transmigrasi melakukan kunjungan kerja ke Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT) Denpasar, Bali pada Minggu (27/7). Kunjungan tersebut bertujuan untuk merancang langkah-langkah strategis dalam mendukung transformasi transmigrasi di Indonesia. Selama kunjungan, Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman, menekankan pentingnya perubahan paradigma mengenai transmigrasi yang lebih berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahteraan.
“Transmigrasi dulu sering dianggap hanya sebagai program perpindahan fisik. Padahal, kini transmigrasi telah bertransformasi menjadi upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tidak hanya memindahkan penduduk,” jelas Menteri Iftitah.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Iftitah juga menyoroti pentingnya program-program pemberdayaan yang terintegrasi dalam mendukung transisi masyarakat transmigran dari kondisi kurang sejahtera menuju kehidupan yang lebih baik. Program-program tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penduduk di kawasan transmigrasi.
Agenda penting dalam kunjungan ini adalah pembahasan mengenai penyusunan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2024, yang akan menjadi dasar perencanaan pengembangan kawasan transmigrasi di Barelang (Batam, Rempang, Galang). Selain itu, pembentukan Badan Usaha Milik Transmigrasi (BUMT) dan pemberian insentif khusus bagi kawasan ekonomi transmigrasi terintegrasi menjadi prioritas yang akan segera dilaksanakan.
“Kami berharap setiap kementerian, pemerintah daerah, dan lembaga terkait dapat berperan aktif dalam mengembangkan kawasan ekonomi transmigrasi yang baru,” tambah Menteri Iftitah.
Sebagai penutup, Kementerian Transmigrasi akan memetakan potensi wilayah transmigrasi dan mengidentifikasi komoditas unggulan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan transmigrasi, guna menciptakan kawasan yang mandiri dan berkelanjutan.
IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI
