Minggu, 14 Desember, 2025

Kementerian Transmigrasi Pelajari Keberhasilan Yichang Relokasi 1,3 Juta Penduduk

TAJUKNASIONAL.COM Keberhasilan Pemerintah Kota Yichang, Provinsi Hubei, Tiongkok, dalam menata kehidupan 1,3 juta warga yang direlokasi akibat pembangunan Bendungan Tiga Ngarai menjadi contoh nyata bagaimana relokasi dapat bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru.

Setelah lebih dari tiga dekade, kawasan tersebut berkembang pesat sebagai wilayah transmigrasi modern dengan sektor pertanian, industri rumah tangga, dan pariwisata yang tumbuh pesat hingga kancah global.

Baca Juga: Belajar dari Tiongkok, Mentrans Iftitah Dorong Transmigrasi Jadi Kawasan Industri Produktif

Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, mengatakan bahwa keberhasilan Yichang memberikan banyak pelajaran bagi Indonesia dalam mengelola kawasan transmigrasi.

“Kami belajar banyak dari bagaimana relokasi sekitar 1,3 juta penduduk dilakukan dengan baik. Pagi tadi kami sempat berdialog dengan kepala desa di kawasan transmigrasi. Mereka dulu khawatir kehilangan pekerjaan dan menurunnya kualitas hidup,” ujar Menteri Iftitah, usai meninjau Desa Xu Jia Chong, Senin (13/10).

Namun, pemerintah Tiongkok menjawab kekhawatiran itu dengan program pelatihan dan pendampingan berkelanjutan, yang kini terbukti meningkatkan kesejahteraan masyarakat hingga delapan kali lipat dibanding sebelum relokasi.

“Kami juga mencatat pertumbuhan signifikan di sektor pertanian, seperti jeruk dan teh, serta penguatan industri rumah tangga. Bahkan beberapa hasil kerajinan tangan transmigran sudah menembus pasar ekspor,” tambahnya.

Menurut Iftitah, Yichang menjadi simbol bahwa relokasi bukan sekadar memindahkan penduduk, melainkan transformasi sosial-ekonomi yang membangun kemandirian berbasis potensi wilayah. Konsep ini dinilai relevan untuk dikembangkan di kawasan transmigrasi Indonesia.

Kementerian Transmigrasi tengah menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Tiongkok melalui program pendampingan di daerah terdampak pembangunan, agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga penerima manfaat langsung dari pembangunan.

“Kami tidak ingin lagi ada penggusuran. Transmigrasi harus memastikan warga tetap mendapat akses ekonomi di sekitar lokasi pembangunan,” tegasnya.

Ke depan, Kementerian Transmigrasi akan mengadopsi model Yichang di beberapa kawasan Indonesia Timur, termasuk Papua, dengan menggandeng investor asing, BUMN/daerah, dan masyarakat lokal.

“Pembangunan harus berbasis data dan riset yang kuat. Dari situ kita bisa memastikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” pungkas Menteri Iftitah.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini