Rabu, 22 Oktober, 2025

Kementerian Transmigrasi Dorong Investasi Desa Wisata Pertanian Bersama Perusahaan Tiongkok

TAJUKNASIONAL.COM Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Transmigrasi tengah menjajaki kerja sama strategis dengan perusahaan benih asal Tiongkok, Wuhan Guoying Seed Co., LTD, untuk membangun desa wisata berbasis industri pertanian di kawasan transmigrasi. Kolaborasi ini menjadi tindak lanjut dari Forum China (Hubei) – Indonesia Economic and Trade Investment Cooperation Promotion Conference yang digelar pada 14 Oktober lalu, di mana perusahaan tersebut menyatakan minat mendukung program swasembada pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan kesiapan pemerintah memfasilitasi investasi tersebut melalui pemanfaatan lahan-lahan transmigrasi yang potensial.

“Kami terbuka untuk kolaborasi, karena investasi ini akan dilakukan di kawasan transmigrasi yang kami kelola. Sinergi ini diharapkan mempercepat pembangunan ekonomi berbasis pertanian,” ujar Iftitah saat meninjau fasilitas riset Wuhan Guoying pada Rabu (15/10).

Baca Juga: Mentrans Iftitah Perkuat Kolaborasi Pendidikan dan Riset dengan CCNU Tiongkok

Dalam kesempatan itu, Iftitah juga melihat langsung hasil penelitian varietas padi unggul yang dikembangkan perusahaan tersebut. Varietas ini mampu menghasilkan 8–17 ton gabah per hektar—jauh di atas produktivitas di sejumlah wilayah Indonesia yang masih berkisar 1,8–2 ton per hektar.

“Kalau hasil riset ini bisa diaplikasikan di kawasan transmigrasi seperti di Maluku Utara, tentu produktivitasnya akan meningkat drastis,” tambahnya.

Kerja sama ini tidak hanya bertujuan meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga membangun ekosistem desa wisata pertanian yang melibatkan dunia usaha, akademisi, dan pemerintah. Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Profesor Hu dan para peneliti pertanian Tiongkok untuk menjajaki riset kolaboratif dengan Indonesia.

Iftitah optimistis kawasan transmigrasi akan berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis pertanian dan pariwisata jika didukung riset dan penguatan sumber daya manusia.

“Optimisme harus diwujudkan lewat tindakan nyata. Kita undang para peneliti untuk mempelajari kondisi tanah, iklim, dan SDM lokal. Semua faktor ini penting agar hasilnya berkelanjutan,” tegasnya.

Langkah ini sekaligus memperkuat kolaborasi antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional serta membuka lapangan kerja baru bagi warga transmigrasi.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini