Sabtu, 27 September, 2025

Kementerian PU Rehabilitasi Jaringan Irigasi Halmahera untuk Tingkatkan Produktivitas Pangan

TAJUKNASIONAL.COMKementerian Pekerjaan Umum (PU) terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur irigasi sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. Salah satu upaya konkret tersebut adalah rehabilitasi jaringan irigasi di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara. Proyek ini mencakup perbaikan jaringan irigasi Akedaga dan Opiyang sepanjang 5,7 kilometer untuk memastikan kelancaran distribusi air yang mendukung produktivitas pertanian, khususnya padi.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan bahwa rehabilitasi irigasi ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air yang akan mengalir ke sawah-sawah petani. Dody berharap hal ini akan mendukung peningkatan hasil panen dan produktivitas pertanian secara keseluruhan.

“Kami berkomitmen memastikan air yang tersedia di bendungan, bendung, dan sungai dapat mengalir hingga ke sawah-sawah yang paling jauh. Dengan adanya Inpres Irigasi No 2 Tahun 2025, kami juga bisa melakukan rehabilitasi pada wilayah irigasi yang bukan kewenangan Pemerintah Pusat,” kata Dody dalam kunjungannya ke Maluku Utara pada 28 Agustus 2025.

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Akedaga yang terletak di Akedaga-Tutiling-Meja telah dimulai sejak Maret 2025. Pekerjaan ini meliputi perbaikan bangunan bagi dan sadap serta saluran pembawa sekunder sepanjang 1,4 km. Sistem jaringan irigasi di wilayah ini direncanakan secara teknis untuk memastikan distribusi air yang efisien, dengan pasokan air dari Bendung Akedaga yang memanfaatkan aliran Sungai Dodoga.

Di sisi lain, rehabilitasi Jaringan Irigasi Opiyang yang meliputi wilayah DI Opiyang-Mancalele mencakup perbaikan pada bangunan kantong lumpur, bangunan sadap, serta saluran pembawa primer dan sekunder sepanjang 4,3 km. Proyek ini sudah mencapai 70% kemajuan dan diperkirakan akan selesai pada Desember 2025.

Kepala BWS Maluku Utara M. Saleh Talib menegaskan bahwa selama proses rehabilitasi, air irigasi tetap dapat mengalir ke sawah petani dengan memanfaatkan saluran pengelak dan pompanisasi. Ia juga menyebutkan bahwa rehabilitasi irigasi ini sangat penting untuk memastikan fungsi optimal saluran irigasi.

“Dengan air yang cukup, kami yakin produktivitas pertanian padi dapat meningkat, yang pada gilirannya akan mendukung tercapainya swasembada pangan,” ujar M. Saleh Talib.

Sutarno, seorang petani sekaligus Kepala Desa Toboino, menyatakan bahwa keberadaan sistem irigasi DI Akedaga sangat membantu kelancaran dan ketersediaan air untuk sawah petani, sehingga potensi konflik perebutan air bisa diminimalisir. “Dengan sistem irigasi ini, kebutuhan air kami cukup, bahkan dalam satu kali panen kami bisa menghasilkan 3 ton per hektare,” ujarnya.

Petani lainnya, Supandi dari Desa Sidomulyo yang sawahnya terhubung dengan DI Akedaga, juga merasakan manfaat rehabilitasi jaringan irigasi. Menurutnya, dengan adanya perbaikan ini, pasokan air untuk pertanian menjadi lebih stabil, yang mendukung pertumbuhan tanaman padi yang optimal.

Dengan proyek rehabilitasi irigasi ini, Kementerian Pekerjaan Umum berharap dapat mendukung pertanian yang lebih produktif, serta mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui penyediaan infrastruktur yang memadai di wilayah-wilayah potensial seperti Halmahera.

IKUTI BERITA TERBARU TAJUK NASIONAL, MELALUI MEDIA SOSIAL KAMI

- Advertisement -spot_imgspot_img
Berita Terbaru
- Advertisement -spot_img
Berita Lainnya
Rekomendasi Untuk Anda
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini